Seperti yang telah kita ketahui, kesulitan belajar adalah suatu gangguan pada satu atau lebih proses psikologis dasar yang meliputi pemahaman atau penggunaan Bahasa, lisan atau tulisan, yang dapat diwujudkan dengan kemampuan yang tidak sempurna dalam mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau melakukan perhitungan matematis. Gangguan-gangguan seperti yang telah disebutkan bersifat internal bagi individu dan diperkirakan penyebabnya adalah tidak berfungsinya system saraf pusat yang muncul selama rentang kehidupan. Anak yang memiliki kesulitan dalam belajar tetap harus menerima hak pendidikannya, biasanya anak yang memiliki kesulitan belajar akan mendapatkan materi pembelajaran secara khusus baik di sekolah luar biasa maupun pendidikan inklusi. Disini, penulis akan membahas bagaimana cara mengatasi siswa berkesulitan belajar di kelas inklusif dengan bantuan strategi pembelajaran khususnya pada anak yang memiliki kesulitan dalam konsentrasi, masalah daya ingat, masalah kognisi, serta masalah social dan emosiaonal.
1. Strategi-strategi Pengajaran untuk Anak dengan Malah Konsentrasi
-Ubahlah cara mengajarkan dan jumlah materi baru yang akan diajarkan. Siswa yang mengalami masalah konsentrasi dapat ketinggalan jika materi yang diberikan terlalu cepat atau jika beban menumpuk dengan materi yang kompleks. Oleh karena itu, akan berguna bagi mereka untuk:
-Memperlambat laju presentasi materi
-Menjaga agar siswa tetap terlibat dengan memberi pertanyaan pada saat materi diberikan, untuk menjamin agar tiap langkah atau bagian dapat dipahami.
-Gunakan perangkat visual seperti membuat bagan atau skema garis besar materi untuk memberikan gambaran pada siswa mengenai langkah-langkah atu bagian-bagian yang diajarkan.
-Adakan pertemuan dengan siswa. Suatu pertemuan dimana persoalan tentang konsentrasi atau perhatian ini akan dijelaskan dengan cara yang tanpa hukuman dan tanpa ancaman akan sangat berguna bagi siswa, dan masalah konsentrasi maupun strategi dalam meningkatkan konsentrasi merupakan focus utama selama pertemuan ini.
-Bombing siswa lebih dekat ke proses pengajaran. Dengan membawa anak lebih dekat kepada proses pengajaran melalui sikap dan tindakan yang akan membantu si anak memfokuskan perhatian pada tugas yang sedang dipelajari. Selain itu bisa juga dengan cara mendekatkan anak secara fisik dengan anda, sehingga dapat menambah tingkat perhatian anak dengan materi yang diajarkan.
-Berikan dorongan secara langsung dan berulang-ulang. Biarkan siswa tahu kalau anda melihatnya ketika mereka sedang memperhatikan. Katakana pada mereka jika kontak mata yang diberikan kepada anda dan materi yang sedang diajarkan itu penting. Bergantung pada tingkat dan tempat belajar, memberikan penghargaan atas kehadirannya mungkin merupakan suatu tindakan yang tepat. Di tempat lain, pemberian penghargaan verbal yang sesekali dilakukan dengan tenang dan lembut mungkin akan efektif juga.
-Utamakan ketekunan perhatian daripada kecepatan menyelesaikan tugas. Membuat penyesuaian dan jumlah tugas yang harus diselesaikan maupun waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tugas berdasarkan kemampuan indivisu mungkin akan sangat membantu dan mendorong bagi siswa yang memiliki kesulitan belajar khususnya pada konsentrasi.
-Ajarkan self-monitoring of attention.Siswa dapat dilatih untuk memonitor perhatian mereka sendiri sewaktu-waktu dengan menggunkan timer atau alarm jam. Mereka dapat diajarkan mencatat berbagai interval apakah mereka memberikan perhtaian atau yidak pada pengajaran atau maeri yang diajarkan. Bunyikan alarm atau bunyi-bunyi tertentu kemudian mintalah agar mereka mencatat apa saja focus perhatian mereka saat itu. Catatan ini akan membantu menciptakan perhatian yang lebih besar bagi kebutuhan dalam memfokuskan perhatian, juga dapat digunakan sebagai dasar bagi pertemuan antara siswa dan guru dalam strategi untuk memperkokoh keterampilan konsentrasi.