Mohon tunggu...
Sutri Haryani
Sutri Haryani Mohon Tunggu... -

Accounting/Jogja-Lampung-Jakarta/Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Materialitas dan Resiko Audit

12 Desember 2015   07:21 Diperbarui: 12 Desember 2015   12:17 4092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PDR = AAR

         IR x CR

diamana:

PDR : resiko deteksi yang direncanakan (planned dtetection risk)

ASR : resiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk)

IR     : resiko inheren (inherent risk)

CR   : resiko pengendalian (control risk)

  1. Jenis – Jenis Resiko
  2. Resiko deteksi yang direncanakan : adalah resiko bahwa bukti audit untuk suatu segmen akan gagal mendeteksi salah saji yang melebihi salah saji yang ditoleransi.
  3. Resiko inheren : mengukur penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji (kekeliruan atau kecurangan) yang material dalam segmen, sebelum memperhitungkan keefektifan pengendalian internal.
  4. Resiko pengendalian : mengukur penilaian auditor mengenai apakah salah saji yang melebihi jumlah yang ditoleransi dalam sutau segmen akan dicegah atau terdeteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal klien.
  5. Resiko audit yang diterima : adalah ukuran kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang material setelah audit selesai, dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan.
  6. Menilai Resiko Audit yang Dapat Diterima
  7. Resiko penugasan : adalah resiko bahwa auditor atau kantor atau kantor akuntan publik akan menderita kerugian setelah audit selesai, walaupun laporan audit sudah benar.
  8. Derajat ketergantungan pemakai eksternal pada laporan keuangan, ada beberapa faktor sebagai indikator derajat ketergantungan, antara lain ukuran klien, distribusi kepemilikan, sifat dan jumlah kewajiban.
  9. Kemungkinan bahwa klien akan mengalami kesulitan keuangan setelah laporan audit dikeluarkan, jika klien terpaksa mengajukan permohonan kebangkrutan atau menderita kerugian ang besar setelah audit selesai, auditor menghadapi kemungkianan yang lebih besar untuk membela mutu audit ketimbang jika klien tidak mengalami teknanan keuangan.
  10. Evaluasi auditor atas integritas manajemen, jika klien memiliki integritas yang meragukan, auditor mungkin akan menilai resiko audit yang dapat diterima yang lebih rendah.
  11. Menilai resiko inheren. Auditor harus mempertimbangkan beberapa faktor utama ketika menilai resiko inheren. Resiko inheren terdiri dari:
  12. Sifat bisnis klien
  13. Hasil audit sebelumnya
  14. Penugasan awal versus penugasan berulang
  15. Pihak – pihak yang terkait
  16. Transaksi nonrutin
  17. Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun dan transaksi dengan tepat
  18. Unsur – unsur populasi.
  19. Faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaporan keungan yang curang
  20. Faktor – faktor yang berkaitan dengan misaproposiasi aktiva

Faktor – faktor yang mempengaruhi resiko:

  • Ketergantungan pemakai eksternal
  • Kemungkinan kegagalan keuangan
  • Integritas manajemen
  • Sifat bisnis
  • Hasil audit sebelumnya
  • Penugasan awal versus penugasan berulang
  • Pihak-pihak yang terkait
  • Transaksi non rutin
  • Pertimbangan yang diperlukan
  • Unsur-unsur populasi
  • Faktor-faktor yang berkaitan dengan salah saji yang timbul akibat pelaporan keuangan yang curang
  • Ketentuan aktiva terhadap misaproporsi
  • Evektivitas pengendalian internal
  • Rencana pengandalan
  1. Evaluasi Hasil

Setelah auditor merencanakan penugasan dan mengumpulkan bukti audit, hasil-hasilnya dapat juga dinyatakan dalam versi evaluasi model resiko audit. Model resiko audit dalam untuk mengevaluasi hasil-hasil audit dinyatakan dalam SAS 107 sebagai

            AcRC = IR x CR x AcDR

dimana:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun