Mohon tunggu...
Khamdi
Khamdi Mohon Tunggu... -

Santri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berharap Kiprah Ibu Rustriningsih Kembali di Jawa Tengah

4 November 2017   20:24 Diperbarui: 4 November 2017   20:31 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu merupakan inspirasi yang sangat mahal Ibu, ketika orang seperti saya ingin ngobrol lama untuk diskusi, sebagai anak muda yang benci pejabat korup dan rakus.

Tapi tak apa, toh saya tetap bisa belajar banyak hal tentang politik dari materi yang ibu sampaikan meski singkat, lainnya membaca kisah pengalaman ibu lewat media masa online yang banyak informasi tentang perjalanan politik ibu. Sebagai pemimpin perempuan yang baik dan berbudi pekerti , Ibu Rustriningsih selalu berbaik sangka sama mereka yang telah menghiananti dan bahkan menjegal Ibu secara secara vulgar.

Mungkin mereka tak tahu dibalik leluhur politik kita ada kisah Ken Dedes yang sebenarnya perempuan di balik layar berdirinya Kerajaan Tumapel menjadi Singosari. Kharisma politik Ken Dedes diakui sebagai leluhur raja-raja yang berkuasa di Jawa, nenek moyang wangsa Rajasa, trah yang berkuasa di Singosari dan Majapahit yang kemudian muncul kerajaan Mataram.

Saya tahu kok Bu, dibalik diam sikap ibu menyimpan rasa sakit politik akibat intrik oleh lingkaran para politisi rakus kekuasaan dan nafsu korup.

Ibu pejuang saat partai dimusuhi pemerintah orba di daerah, Ibu Rustriningsih berkesempatan meraih kekuasaan menjadi anggota DPR RI, dan kemudian pulang kampung di Kebumen untuk menjadi pemimpin daerah, dan saat itu pula Kebumen berubah drastis menjadi lebih makmur dan maju ditangan ibu.

Tapi tenang Ibu, setidaknya sebagai rakyat jelata jelas saya tak akan membiarkan Ibu berlama-lama dalam "jalan sunyi pengabdian". Kalau memang Ibu Rustriningsih peduli dengan kami dan seantero kaum muda yang ingin adanya perubahan. berkiprahlah kembali sebagai pemimpin kami.

Toh ibu selama ini banyak didatangi elit-elit partai, artinya kiprah ibu masih dikenang dan disegani.  Saya dan banyak kaum muda semacam saya ini ikhlas turun ke jalan, masuk kampung-kampung, berpanas-panas, berhujan-hujan, menyuarakan perlunya pemimpin yang matang, tidak instan, mengayomi dan penuh spirit  keberpihakan rakyat seperti Ibu.

Saran saya sebagai anak muda, terima saja pinangan partai-partai ke Ibu, semakin banyak partai yang ingin mendorong Ibu, semakin baik. Banyak kawan lebih baik dari pada satu musuh. kami butuh pemimpin seperti Ibu Rustriningsih.

Demikian. Salam dari saya Ibu Rustriningsih, ........ Stresno Adi, Anak kampung pengidola Ibu Rustriningsih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun