Mohon tunggu...
Swastika
Swastika Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Seberapa Penting, Cut Off Teman Toxic?

1 Februari 2024   02:13 Diperbarui: 1 Februari 2024   02:19 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam setiap perjalanan hidup kita mungkin akan di hadapkan berbagai jenis fonomena psikologi, termasuk pertemanan yang menunjang Kesehatan mental. 

Memiliki lingkaran perteman yang baik  merupakan sebuh keberuntungan, kita bisa saling mendukung satu sama lain, bisa menjadi penghibur kita disaat merasa sedih. 

Namun di sepanjang hidup kita, tidak mungkin selalu mendapatkan teman yang baik, ada kala kita menemukan teman yang dapat memberi dampak negatif merugikan kita. 

Disini kita akan membahas pentingnya cut off pertemanan yang merugikan (toxic) membawa dampak negatif pada Kesehatan mental kita.

Apa sih "Cut off  "?        

Mungkin masih banyak teman-teman yang belum mengenal cut off, jadi cut off sendiri merupakan sebuah tindakan memutuskan pertemanan dan tidak lagi berteman. 

Memutuskan hubungan dengan seseorang berarti berhenti berkomunikasi dengan mereka. Ini biasanya terjadi ketika seseorang merasa tidak lagi cocok untuk berteman. 

Perlu diketahui faktor penting untuk mengambil tindakan cut off kepada seseorang, jika kita sudah merasa dirugikan (toxic), mengalami kekerasan fisik dan emosional, seperti menebar kebencian, tidak suka jika melihat kita bahagia, dan selalu cemburu dengan kita, yang berujung dengan konflik yang tidak dapat diselesaikan. 

Namun terkadang kita masih membiarkan hal tersebut, padahal secara terus menerus pertemanan toxic membawa dampak negatif, membuat kita tersiksa, stress, kecemasan, merasa rendah diri dan bahkan memengaruhi Kesehatan kita. Kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi dan terjebak dalam rantai persahabatan yang toxic.

Dengan, memutus hubungan (cut off) pertemanan toxic, kita akan bisa lebih mengembangkan diri kita ke arah yang lebih positif lagi, karena mungkin selama terjebak di pertemanan toxic kita tidak berkembang, malah lebih mengarah ke merugikan (negatif), mungkin dampak dari cut off sendiri, teman kita menjadi berkurang, namun hal tersebut lebih baik daripada tetap terjebak didalam pertemanan yang merugikan, jika teman-teman sudah merasa pertemanannya mengarah kepada pertemanan toxic, maka segeralah mengambil tindakan "cut off", demi kesejahteraan mental kita.

Gimana cara kita mengatasi cut off pertemanan?

Mungkin tidak semua masalah pertemanan dapat diselesaikan dengan cara cut off, dari sekian banyak alasan untuk mengambil tindakan cut off masih ada Solusi untuk mengatasi dan memperbaiki hubungan pertemanan. Misalnya kita bisa lebih terbuka dengan teman, mendengarkan pendapat teman, mengedepankan rasa empati, memiliki komitmen untuk mencari Solusi, menghindari penyebab konflik.

REFERENSI

Amir, M., Wajdi, R., & Syukri. (2020). Perilaku Komunikasi Toxic Friendship. Komunikasi dan Organisasi, 93-111.

Tugas ini untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Ganjil, dengan Dosen Pengampu : Ibu Ilma Arifati Lubis, S.Psi, M.Psi, Psikolog

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun