Bengkulu Selatan, sehingga Bengkulu dikenal sebagai Bumi Rafflesia.Â
[Sutoyo, Jakarta] Rafflesia Arnoldii ditemukan pada tahun 1818 oleh Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles, di hutan tropis Sumatera. Bunga ini ditemukan pertama kali di suatu tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, KabupatenSeorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles.Â
Jadi penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga. Bunga ini termasuk tumbuhan endemik di Pulau Sumatra, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatra Selatan).Â
Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Bunga jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya merupakan salah satu genus yang statusnya terancam (Endagered) akibat punahnya habitat yang mendukung kehidupannya, salah satunya karena penggundulan hutan yang dahsyat.
Bunga Rafflesia Arnoldii ini memang berbeda dari jenis tanaman lain. Menurut Library of Congress dalam Kompas.com, dinyatakan bahwa bunga Rafflesia Alnoldii memiliki berat 10 kg.Â
Sedangkan untuk ukuran bunganya sekitar 70-110 cm. Hal inilah yang menjadikan bunga Rafflesia Alnoldii menjadi bunga terbesar di dunia.Â
Selain itu, bunga Rafflesia Alnoldii terdiri dari 33 varietas dan seluruh varietasnya tersebar di seluruh dunia. Dari 33 varietas ini ada sekitar 14 varietas yang tumbuh dan berkembang di wilayah negara Indonesia.
Tercatat, ada 13 jenis Rafllesia tumbuh subur di Indonesia, yang 11 jenis di Sumatera. Sebut saja R. arnoldii, R. atjehensis, R. rochussenii, R. micropylora, R. hasseltii, R. gadutensis, R. tuan-mudae, R. patma, R. bengkuluensis, R. lawangesis, dan R. kemumu. Dari 11 jenis itu, 5 jenis hidup di Bengkulu. Wilayah yang sering didapati Rafflesia di Bengkulu adalah CA Pagar Gunung, Air Musno, CA Taba Penanjung I dan II, Kemumu, Beringin Tiga, Taba Rena, juga di Taman Nasional Kerinci Seblat dari Air Manjo, Air Musno, Dusun Baru, hingga Muara Sako. Tak ketinggalan di Bukit Daun, Bukit Hitam [Bengkulu Utara], Padang Capo [Seluma], Kedurang, Muara Sahung [Kaur], hingga kawasan Bukit Barisan Selatan.
SUMBER REFERENSI.
https://id.wikipedia.org/wiki/Padma_raksasa
https://www.mongabay.co.id/2019/09/09/bengkulu-memang-rumah-besar-rafflesia/
https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/04/rafflesia-arnoldii
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H