Mohon tunggu...
sutono net
sutono net Mohon Tunggu... -

jakarta selatan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Album "Terbaik-Terbaik", Karya Dian PP yang Paling Direkomendasi

17 September 2011   16:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:52 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemunculan pria kelahiran Medan, 2 April 1961, tidaklah tiba-tiba. Perjalanan panjang meniti karir bermusik sudah terlihat ketika Dian Pramana Poetra masih kecil. Dibawah didikan kedua orang tuanya yang juga pecinta musik, Dian tumbuh sebagaimana anak seusianya, namun bakat yang sangat menonjol adalah kemampuannya memainkan alat musik, mulai dari gitar sampai piano. Tak heran jika menjelang remaja, hasrat bermain musiknya menggelora. Untungnya, Dian PP berada dalam lingkungan pertemanan yang juga suka musik. Tidak hanya itu, Dian juga tidak sungkan-sungkan "belajar" kepada musisi yang sudah senior, seperti Dodo Zakaria (alm), Tito Sumarsono, Raidy Noor dan sejumlah nama musisi beken lainnya. Sejumlah event musik tanah air sudah diikuti, mulai manggung di TVRI hingga ikutan dalam ajang LCLR-Prambors tahun 1980 dan meraih juara ketiga dengan lagu "Pengabdian". Wajahnya yang tampan dengan suaranya yang merdu semakin dikenal, hingga pada tahun 1983 Dian PP mengeluarkan album solo-nya bertajuk "Indonesia Jazz Vocal". Lewat album ini, tidak sedikit musisi yang terperangah atas kemampuannya membuat lagu. Maklumlah kala itu, Indonesia tengah marak dengan penyanyi-penyanyi Jazz kelas wahid, seperti Al Jerrau, Michael Frank, dan David Foster. Dian PP berhasil keluar dari bayang-bayang "mengadopsi" gaya musik barat dan menciptakan dengan style-nya sendiri. Selain sukses berkiprah denganbersolo karir, Dian PP juga beberapa kali membuat grup, diantaranya K3S bersama; Bagoes AA, Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun. Lewat K3S, Dian PP menelurkan 3 album ; 17 1/2 Tahun Keatas (1985), O...Ya (1987) dan Bohong (1988). Dian PP juga sempat berduet dengan Deddy Dhukun dengan 2D-nya dan berhasil melahirkan tiga album ; Keraguan (1987), Masih Ada (1989), dan Sebelum Aku Pergi (1997). Nah di album "Terbaik Terbaik" yang dilansir tahun 2004 ini, sebetulnya merupakan kompilasi dari delapan album karya Dian PP sebelumnya. Musik disuguhan dengan arransemen baru yang terdengar fresh dan "anak muda" banget. Kemampuan musisi dan gitaris Tohpati yang menjadi penata musik sudah tidak diragukan lagi. Lagu-lagu yang tergolong lawas berhasil "dipoles" Tohpati dengan nuansa baru yang berbeda dari aslinya. Beberapa lagu dihadirkan dengan cara duet dengan penyanyi wanita bersuara Jazzy, seperti Syahrani, Dian Mayasari, dan Ika Ratih Poespa. Dalam lagu "Biru" yang versi terdahulunya dibawakan oleh Si Burung Camar, Vina Panduwinata, diberikan sentuhan nge-beat dan Jazzy. Penempatan Syahrani merupakan pilihan yang pas. Selain karakter suaranya yang sudah lekat dengan musik Jazz, antara Dian PP dan Syahrani juga ada kemiripan suara. Teknik menyanyikan yang enjoy dan "lepas" oleh Syahrani cocok dengan cara Dian PP membawakan hampir seluruh lagunya. Menyimak deretan tembang pilihan dalam album ini, kita disuguhkan dengan cara Dian PP mengekplorasi musik garapannya. Variasi dan nuansa aliran berbagai musik "tumpah" didalamnya, misalkan Pop, Jazz hingga Rock. "Musik bagi saya adalah luapan hati dan jiwa.Jadi saya bebas mengkreasikannya!", kata Dian PP dalam sambutannya. Selain musiknya yang apik, penulisan syairnya juga simpel dan puitis. Misalkan dalam "Biru"; Kau Terangkan Gelap Mataku/ Kau Hilangkan resah hatiku/Kau hidupkan lagi cintaku/Yang telah beku dan membiru... Syairnya yang agak centil dan nakal bisa disimak dalam "Bohong"; Ku tak suka tak suka tak suka/Punya pacar tapi hatiku tersiksa/Ku tak mau tak mau tak mau/Punya pacar yang nakalnya seperti kamu/Punya pacar yang ulahnya bikin malu... Ada juga lirik yang dibuat Dian PP penuh dengan pesan-pesan, misalkan pesan orang tua kepada anaknya, dalam "Rindu Buah Hatiku" (Song for Alana) dan "Ungkapan Surgawi": Oh, mengapa manusia acapkali tenggelam/Terbawa jauh menuju karang hingga lupakan janji/Tetes air mata banjiri derita hiasi hidup di dunia... Saat ini sulit mencari musisi se-piawai Dian PP yang memiliki skill bervariasi, mulai dari pembuat lagu, Vokalis, Komposer dan Arranjer. Sejumlah penyanyi ternama tanah air terbukti karirnya makin meroket sesudah menyanyikan lagu karya Dian PP, misalkan Vina Panduwinata, Chintami Atmanegara, Malyda, Trie Utami, Memes, hingga Rossa. Kabar terakhir, Dian PP tengah menyiapkan sejumlah proyek musik dengan rencana mengorbitkan sejumlah penyanyi baru. Sukses Selalu Buat Dian Pramana Poetra. Majukan Terus Musik Indonesia. [sutono r lysthano/foto cover: prosound]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun