Sejauh ini sudah tujuh kali saya mendaki gunung Marapi melalui jalur selatan, enam kali mendaki sendirian dan satu kali mendaki bertiga bersama teman.
Dari pengalaman itu saya jadi tahu empat hal menyenangkan jalur ini dibandingkan dua jalur lainnya, yakni jalur Kotobaru/Batupalano dan Aia Angek.
Baca juga:Â Ulasan Tiga Jalur Pendakian Gunung Marapi, No 3 Sebaiknya Dihindari
Jalurnya sepi
Jalur ini sangat sepi. Sangat jarang ditemui ada pendaki melalui jalur ini. Dari tujuh kali lewat jalur ini, baru satu kali saya bertemu pendaki lain.
Sangat kontras dengan jalur Kotobaru/Batupalano yang ramai pendaki khususnya akhir minggu dan hari libur.
Jalur yang sepi membuat pendakian lebih hening dari suara-suara bising pendaki yang tak jarang suka bernyanyi dan main gitar sepanjang malam di tempat berkemah.
Pendakian lebih terasa privat dan intim.
Pemandangan Danau Singkarak
Hanya melalui jalur ini, pendaki bisa leluasa melihat danau Singkarak di perjalanan. Setelah melewati batas vegetasi hutan hujan. Khususnya saat cuaca cerah.
Mulai ketinggian sekitar 2.400 mdpl jalur mulai terbuka. Di sini para pendaki bisa melepas pandang ke arah bawah, ke danau Singkarak yang indah.