Ingat ya guys, jangan perlakukan orang hipotermia seolah sedang kesurupan, dengan memberinya doa ruqyah atau jampi-jampi disertai mencipratkan minyak campur irisan bawang.
Bisa-bisa korban hipotermia tak tertolong. Dan akan ada sesalan sepanjang hidup bila mengorbankan orang karena rendah literasi.
Ada banyak penyebab hipotermia di gunung. Kombinasi beberapa penyebab sering kali menjadi faktor pemicu.
Penyebab umum hipotermia biasanya karena badan dibiarkan basah dalam waktu yang cukup lama. Makin rawan apabila dikombinasikan dengan keletihan yang luar biasa disertai perut lapar.
Hujan rintik-rintik pun dapat membuat basah kuyup bila badan dibiarkan dalam waktu cukup lama tanpa mantel hujan.
Sering terjadi pendaki membiarkan badannya terpapar hujan rintik saat berjibaku menaklukan tanjakan demi tanjakan. Rasa malas berhenti untuk memasang mantel hujan biasa jadi alasan.
Pastikan badan selalu kering. Caranya, pakai baju dan celana cepat kering (quickdry). Hindari pakai celana jeans di gunung karena selain berat juga sangat sukar kering.Â
Di samping itu, pakailah mantel/payung saat hujan, walaupun cuma rintik-rintik.Â
Penulis biasanya pakai payung saat hujan ringan dan tanpa disertai angin kencang karena lebih mudah dan tidak gerah. Baru pakai mantel saat hujan lebat disertai angin atau saat melewati jalur dengan vegetasi yang rapat.
Selanjutnya sangat penting untuk menjaga disiplin makan dan minum air putih saat mendaki gunung. Panas tubuh dihasilkan dari makanan dan minum.
Usahakan makan siang dengan makanan berat berupa nasi atau roti dengan lauk. Bahkan walau keadaan sangat capek atau repot karena hujan dan sebagainya.(*)