Sepengalaman saya sendiri, selama puluhan tahun mendaki gunung baik berkelompok maupun sendirian, gunung dan rimba merupakan tempat yang aman, dengan catatan tahu ilmunya. (Lihat tayangannya di sini: Ketemu hewan aneh di hutan gunung Marapi jalur selatan)
Bila tahu seni atau ilmunya, gunung dan rimba belantara jauh lebih aman dibandingkan di keramaian manusia. Di gunung sunyi tanpa manusia tidak ada pencuri, pemerkosa, begal dan sebagainya.
Tidak pernah saya mengalami kejadian mistis satu kali pun. Semua peristiwa di gunung yang saya alami dan amati bisa dijelaskan secara rasional. Itulah guna ilmu alam.
Di rimba yang masih alami, manusia malah aman dari serangan binatang buas. Kecuali kejadian kecil yang sangat jarang terjadi, misalnya, saat manusia mengganggu habitatnya, mengancam anaknya, atau saat bintang buas sedang mengalami sakit sehingga indranya tidak bisa membedakan mangsa alami atau bukan.Â
Binatang buas justru berbahaya saat ke luar dari habitat alaminya, misalnya berkeliaran di kebun warga atau perkampungan. Itu pertanda si bintang buas sedang sakit, kehilangan orientasi alami teritori jelajahnya, atau akibat habitatnya dirusak oleh manusia.
Manusia bukan mangsa alami binatang buas dalam suatu rantai makanan. Justru binatang buas menghindari manusia. Selain bukan mangsa alami, sangat mungkin binatan buas takut pada manusia karena telah tertanam dalam jejak histori-evolusinya bahwa manusia adalah ancaman.
Statistik menunjukan bahwa manusia justru lebih banyak mencelakai binatang buas di habitat alaminya dibandingkan binatang buas yang memangsa manusia. Manusia lebih jahat dibanding binatang.
Makanya saya tidak risau dengan ancaman binatang buas saat berkegiatan di alam liar seorang diri. Terpenting kuasai seni atau ilmunya dan pasang niat yang lurus.
Kalau pun ada yang perlu ditakuti maka itu adalah diri saya sendiri. Sumber celaka saat berkegiatan di alam bebas lebih banyak bersumber dari diri sendiri.
Saya lebih takut andai terjadi kecelakaan akibat kelalaian sendiri, misalnya kaki terkilir, terjatuh ke dalam jurang, terkena serangan hipotermia, lupa bawa tenda, dan sebagainya.