Tak berapa lama hujan mulai turun. Lalu disusul angin kencang mulai menerjang tenda. Kedua pintu tenda segera saya tutup. Memasak makan malam dilakukan di dalam tenda.
Selewat magrib hujan badai makin menjadi-jadi. Untunglah tenda anti badai. Tapi tetap saja cuaca begini membuat kepala pusing nyut-nyut.Â
Sekitar pukul 20.30 WIB saya tidur di tengah hiruk-pikuk suara badai dan gemuruh suara air di lembah tak jauh dari tenda saya. Suasana begini tentu saja sulit bisa tidur nyenyak.
Pukul 05.00 WIB saya bangun dengan kepala masih sedikit pusing. Selesai salat Subuh, langsung berkemas dan masak sarapan pagi. Rencana turun pagi ini juga.
Dari celah pintu tenda terlihat pelahan sinar matahari menerobos celah awan di atas gunung Tujuh. Selamat pagi, Kerinci, izinkan saya turun kali ini.(*)
Berikut video perjalanan saya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H