Puncaknya terlihat gundul kecoklatan sebagai ciri khas gunung api.
Letaknya yang sangat strategis, yakni berada di tepi jalan poros yang menghubungkan kota Padang-Riau-Sumut, membuat gunung ini menjadi destinasi favorit pendakian di Sumatera Barat.
Puluhan hingga ratusan ribu pendaki menapaki gunung ini setiap tahunnya dari tiga jalur pendakian yang ada.
Tiga jalur pendakian itu meliputi jalur selatan atau Tungku Tigo, jalur Aia Angek, dan jalur Kotobaru/Batupalano.
Baca juga: Ulasan Tiga Jalur Pendakian Gunung Marapi, Nomor 3 Sebaiknya Dihindari
Gunung Singgalang
Gunung Singgalang dan Marapi berhadap-hadapan, hanya dipisahkan lembah yang memanjang dari Bukittinggi hingga Padang Panjang.
Karena berhadap-hadapan, maka para pendaki yang berada di puncak kedua gunung ini bisa saling memandang pakai teropong dengan sangat jelas.
Berbeda dengan gunung Marapi, yang merupakan gunung api aktif, gunung Singgalang yang berketinggian 2.877 mdpl ini tidak aktif lagi. Penulis belum menemukan catatan sejarah kapan persisnya gunung ini terakhir meletus.
Ciri khas gunung ini sangat lembab dengan kandungan air yang banyak mulai dari bawah hingga ke puncaknya.
Di puncaknya terdapat telaga yang dikenal dengan nama telaga Dewi. Di tepian telaga dijadikan tempat berkemah para pendaki.