Periode awal penulis mendaki gunung biasa membawa peralatan pendakian dan logistik yang banyak. Selalu ada perasaan was-was kekurangan logistik lantas kelaparan.
Dulu hal biasa penulis mendaki sendirian membawa ransel 70 liter. Ketika ransel diisi muatan penuh sampai setinggi kulkas dua pintu.
Seiring bertambahnya jam pendakian dan bertambahnya umur mulai terasa bahwa beban itu terlalu berat. Semua peralatan pendakian mulai dipilah-pilah mana yang paling penting dan harus dibawah dan mana yang bisa ditinggal.
Logistik pun mulai diukur pas untuk durasi waktu pendakian ditambah satu hari untuk jaga-jaga. Jadilah beban logistik jauh berkurang atau tidak terlalu berat lagi.
Berdasarkan uji dan coba pengalaman mengumpulkan dan membawa peralatan pendakian gunung, berikut ini daftar peralatan yang wajib dibawa seorang pendaki yang menerapkan konsep "pendakian mandiri".
Peralatan (gears) wajib saat hiking atau pendakian gunung meliputi: sepatu, ransel (carrier), tenda, kantong tidur (sleeping bag), nesting (cooking set), kompor, gas tabung, korek api, pisau lipat, pakaian ganti, obat-obatan P3K, matras, dan mantel hujan.
Pastikan lengkapi semua peralatan wajib di atas sebelum pergi mendaki gunung, baik pergi sendirian maupun berkelompok, hindari mengandalkan punya pendaki lain. Khusus peralatan pokok perlu mendapat perhatian khusus seperti di bawah ini.
S e p a t uÂ
Karena hiking mendaki gunung merupakan aktivitas berjalan, maka sepatu gunung merupakan peralatan utama.
Pilihlah sepatu gunung yang punya daya tahan bagus. Desain telapak yang cocok untuk medan tanah licin, berlumpur, berbatu dan berpasir.
Sepatu dengan teknologi tahan air dan cepat kering (quick dry) lebih baik lagi. Mempertahankan telapak kaki selalu kering sangat penting untuk mencegah hipotermia.