Perjuangan Berburu Sunset di Puncak Gunung Singgalang

Tempat terbaik untuk menyaksikan sunset secara utuh di puncak gunung Singgalang justru bukan di puncak gunung ini, melainkan di sekitar puncak gunung Marapi, tetangga gunung Singgalang.

Gunung Singgalang dan Marapi adalah dua gunung berdekatan yang hanya dipisahkan lembah.

Puncak gunung Singgalang dikelilingi hutan lebat, jadi bukan tempat yang pas untuk menikmati sunset.

Beberapa saat sebelum sunset (dokpri)

Baca juga: Pendar Senja Bulan Mei di Telaga Dewi Gunung Singgalang

Berbeda halnya dari puncak gunung Marapi, dari sini puncak gunung Singgalang terlihat jelas. Di puncak inilah pemandangan sunset terlihat jelas dan utuh.

Sayangnya, untuk mendapatkan sunset spektakuler di puncak gunung Singgalang bukan perkara mudah. Lebih tepat perkara kebetulan. Sulit dipastikan.

Sunset di atas gunung Singgalang (dokpri)

Saya sudah mendaki gunung Marapi selama 22 tahun terakhir dan bisa dihitung dengan jari dapat momen sunset spektakuler di atas gunung Singgalang. 

Kebanyak, kalau tidak dapat hujan, ya dapat awan hitam atau kabut tebal sampai menutup matahari saat tenggelam. Namanya di gunung, cuaca sulit diprediksi.

Curah hujan di Sumatera Barat memang relatif tinggi. Bahkan saat musim kemarau pun sering hujan lebat.

Sunset di atas gunung Singgalang pada waktu lain (dokpri)

Contohnya kali ini. Sabtu (11/72020) saya bela-belain naik gunung Marapi pada pagi hari agar sampai di camp site cadas sebelum magrib. Maksud hati mau menyaksikan sunset. Apa nyana langit sore di atas Marapi dan Singgalang tertutup awan hitam pembawa hujan.

Momen sunset terbaik adalah saat langit sore cukup cerah dan sedikit berawan, sedikit saja, jangan banyak-banyak. Dalam kadar yang pas, awan menjadi pelukis sunset yang sangat baik.

Sunset di atas gunung Singgalang dilihat dari belakang tendaku pada suatu hari di masa yang lalu (dokpri)

Saat cuaca cerah tanpa awan, sunset terlihat datar dan biasa-biasa saja. Awan memang menjadi unsur penting agar sunset terlihat spektakuler.

Foto-foto dalam artikel ini, misalnya, didapatkan secara kebetulan dalam rentang beberapa tahun yang berbeda.(*)

SUTOMO PAGUCI