Telaga Dewi berada di puncak gunung Singgalang pada ketinggian sekitar 2.800 meter di atas permukaan laut.
Untuk mencapainya, para peziarah harus mendaki dari titik awal dekat tower RCTI-TVRI, di Nagari Pandai Sikek, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Pendaki merayap melalui tanjakan demi tanjakan. Seolah tak ada habisnya. Tujuh jam lamanya. Sangat meletihkan. Pantas saja tak banyak pendaki sanggup ke sini.
Keletihan itu terbayar lunas setelah sampai di telaga Dewi. Entah mengapa rasa capek seolah lesap setelah sampai di telaga ini.
Sebaliknya, sore hari saat berkabut, danau seolah bernafas, melepas uap mengandung air ke langit lepas.
Sekeliling telaga berpagar pohon cantigi berusia ratusan tahun. Bentuk pohon ini sangat khas. Saat cuaca berkabut, pepohonan di sekitar telaga nampak dramatis.
Duduk sunyi sepi sendiri di tepian telaga jadi saat pas untuk merasakan sensasi menyatu dengan alam.
Betapa nikmat menghirup udara gunung yang sejuk. Sepenuh paru-paru, lalu lepas dengan perlahan. Ada kelegaan bisa lepas sesaat dari hiruk pikuk kota.
Menjadi wajar bila ada pendaki yang merasa, sekali telaga ini merangkul hati pendaki, maka ia tak akan melepaskan lagi.
Suatu saat kelak, bila rindu hinggap di hati, kala sang Dewi memanggil, maka pendaki akan kembali ke sini. Merasakan kedamaian bersama sang Dewi.(*)
SUTOMO PAGUCI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H