Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terpukau Eksotisme Puncak Gunung Kerinci di Sore Hari

7 September 2018   10:07 Diperbarui: 29 Maret 2019   09:29 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati senja, salah satu aktivitas menyenangkan di shelter 3 (Dokpri)

Foto di atas adalah puncak gunung Kerinci, Sabtu, 25 Agustus 2018 pukul 17.13. Diambil dari arah jalur Solok Selatan, setelah turun dari puncak. Itulah titik tertinggi di pulau Sumatera.

Menikmati suasana puncak Kerinci pada pagi hari adalah hal lazim bagi pendaki khususnya pendaki perdana ke Kerinci. Saya pun sudah berkali-kali melakukannya. Kini saatnya mencoba muncak pada sore hari.

Hari itu, Sabtu (25/8/2018), sekitar pukul 09.30 saya start dari shelter 1 menuju shelter 3. Sendirian. Jalan santai saja. Pukul 14.00 sampai di shelter 3. Langsung masak nasi Bersamaan mendirikan tenda. Makan siang pada 14.30.

Inilah puncak tertinggi pulau Sumatera (Dokpri)
Inilah puncak tertinggi pulau Sumatera (Dokpri)
Puncak Kerinci, Sabtu, 25 Agustus 2018 16.48 (Dokpri)
Puncak Kerinci, Sabtu, 25 Agustus 2018 16.48 (Dokpri)
Pukul 15.00 teng mulai start muncak dari shelter 3. Estimasi muncak saat subuh sekitar 2 jam jalan santai, saat siang hari bisa lebih cepat dari itu. Benar saja, sekitar 16.30 saya sudah sampai di puncak. Benar-benar sendiri di puncak, karena memang sangat jarang ada pendaki muncak sore hari.

Cuaca puncak cukup cerah sore itu. Matahari bersinar terik. Tapi terasa cukup dingin karena angin lumayan kencang. Sempat melongok ke arah kawah, penasaran karena kemaren dari bawah sempat terlihat asap tebal keluar dari kawah. Ternyata, kawah baik-baik saja. Sangat tenang.

Di puncak. Melihat ke arah kawah. (Dokpri)
Di puncak. Melihat ke arah kawah. (Dokpri)
Kawah nampak tenang (Dokpri)
Kawah nampak tenang (Dokpri)
Tak berapa lama di puncak, saya pun turun. Maksud hati mau mengitari area tugu Yuda hingga ke ujung, ke arah jalur Solok Selatan. Jalan cepat saja.

Area Tugu Yuda berada di ketinggian sekitar 3.700 mdpl ditandai bidang lumayan datar dengan batu dan pasir di atasnya. Ada beberapa plakat memoriam di sini antara lain plakat Yudha Santika.

Sore yang terik (Dokpri)
Sore yang terik (Dokpri)
Plakat in memoriam Yudha Santika (Dokpri)
Plakat in memoriam Yudha Santika (Dokpri)
Cukup banyak memang pendaki yang hilang di saat muncak gunung Kerinci, Yudha Santika hanya salah satunya. Sejak sekitar 1980-an tak kurang ada delapan orang pendaki yang hilang tak tahu rimbanya hingga saat ini, diduga kuat nyasar akibat terkena badai saat turun dari puncak.

Didorong rasa penasaran, saya berjalan mengitari area Tugu Yuda hingga ke ujung, ke arah jalur Solok Selatan. Diduga kuat ke arah inilah pendaki tersesat ketika terkena badai saat turun dari puncak. Sekalian mempelajari beberapa hipotesa titik awal pendaki hilang di Kerinci.

Area tugu Yudha menuju ke arah jalur Solok Selatan (Dokpri)
Area tugu Yudha menuju ke arah jalur Solok Selatan (Dokpri)
Sore hari yang terik membuat area Tugu Yuda nampak eksotis. Bebatuan puncak terlihat berwarna kecoklatan. Di sekitar tugu Yuda sendiri banyak ditemui batu bersusun membentuk tulisan nama para pendaki. Ke mana pun mata diarahkan pemandangan nampak menakjubkan.

Tak terasa menikmati puncak dan area tugu Yudha, tahu-tahu matahari hampir tenggelam. Bergegas saya turun kembali ke shelter 3. Berlari kecil. Tepat saat azan magrib, saya sudah tiba di shelter 3.

Beberapa pendaki, tetangga sebelah tenda, nampak terkejut melihat ada orang muncak sore hari. "Kenapa tak ajak-ajak?" tanya mereka.(*)

Shelter 3 terlihat samar dari tugu Yudha (Dokpri)
Shelter 3 terlihat samar dari tugu Yudha (Dokpri)
Suasana lengang puncak sore itu (Dokpri)
Suasana lengang puncak sore itu (Dokpri)
Menikmati senja, salah satu aktivitas menyenangkan di shelter 3 (Dokpri)
Menikmati senja, salah satu aktivitas menyenangkan di shelter 3 (Dokpri)
Rona senja di shelter 3 (Dokpri)
Rona senja di shelter 3 (Dokpri)
Baca juga artikel terkait ini:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun