Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Cara Mengatasi Bahaya "Microsleep" Saat Berkendara

13 Juni 2018   12:17 Diperbarui: 14 Juni 2018   11:23 4535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bahaya microsleep. Sopir mobil ini ketiduran sekitar 3 detik, begini jadianya. Kejadian di Padang pada momen Idulfitri 2017 lalu. (Foto: Suhainun)

Seperti kejadian pada foto di atas, fenomena tiba-tiba ketiduran atau "microsleep" saat berkendara sangat berbahaya bagi pengendara, penumpang dan orang lain. Hanya butuh sekitar tiga detik ketiduran, sopir keluar dari jalur, lalu menghantam warung di tepi jalan hingga habis tak bersisa. Untunglah sopir selamat dan kerusakan warung orang dapat diganti seketika.

Sebagai orang yang cukup sering berkendara sendiri ke luar kota, penulis cukup akrab dengan seluk-beluk "microsleep" dan bagaimana cara mengatasinya, berdasarkan pengalaman pribadi.

1. Waspada jika tekanan darah rendah

Kondisi tubuh yang sedang mengalami tekanan darah rendah (hipotensi), berdasarkan pengalaman penulis, jauh lebih mudah lelah dan mengantuk dibandingkan saat tekanan darah normal. Waspadalah jika ada gejala mudah lelah secara tidak wajar saat sedang membawa kendaraan, ada kemungkinan itu gejala tekanan darah rendah.

Saat tekanan darah rendah, sangat mudah tiba-tiba ngantuk luar biasa. Jika dipaksakan terus membawa kendaraan, sangat mungkin mengalami microsleep.

Cara mengatasinya, yang paling mudah, adalah dengan menyerahkan kendaraan pada orang lain yang sudah cukup istirahat. Jika tidak ada orang lain atau saat berkendara sendirian, saat gejala mudah lelah secara tidak wajar (dicurigai sedang tekanan darah rendah), maka segeralah tepikan kendaraan dan tidurlah secukupnya.

2. Atur pola makan

Saat berkendara jarak jauh sudah pasti tubuh akan kelelahan. Dalam kondisi lelah, tidak cukup energi tubuh jika harus terbagi untuk mencerna makanan yang berat dicerna, seperti daging, telur, makanan digoreng kering, es krim, coklat, kacang-kacangan, makanan pedas, minuman asam, sayuran mentah, dan lain-lain makanan mengandung minyak tinggi atau manis.

Hindari makanan yang berat dicerna tersebut saat tubuh sedang lelah dalam perjalanan jarak jauh khusus bagi pengendara mobil atau motor. Pengalaman penulis, setelah makan makanan berat yang susah dicerna tersebut tubuh lebih mudah ngantuk dan bawaannya pengen tidur.

Pilihlah makanan yang lebih mudah dicerna, seperti nasi putih, daging ikan terutama yang digulai, tahu, tempe, bayam, kentang rebus, pisang, semangka, pir, mangga, pepaya, dan lain-lainan makanan dengan protein rendah atau karbohidrat dengan serat rendah.

3. Istirahat setiap dua jam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun