Seperti kejadian pada foto di atas, fenomena tiba-tiba ketiduran atau "microsleep" saat berkendara sangat berbahaya bagi pengendara, penumpang dan orang lain. Hanya butuh sekitar tiga detik ketiduran, sopir keluar dari jalur, lalu menghantam warung di tepi jalan hingga habis tak bersisa. Untunglah sopir selamat dan kerusakan warung orang dapat diganti seketika.
Sebagai orang yang cukup sering berkendara sendiri ke luar kota, penulis cukup akrab dengan seluk-beluk "microsleep" dan bagaimana cara mengatasinya, berdasarkan pengalaman pribadi.
1. Waspada jika tekanan darah rendah
Kondisi tubuh yang sedang mengalami tekanan darah rendah (hipotensi), berdasarkan pengalaman penulis, jauh lebih mudah lelah dan mengantuk dibandingkan saat tekanan darah normal. Waspadalah jika ada gejala mudah lelah secara tidak wajar saat sedang membawa kendaraan, ada kemungkinan itu gejala tekanan darah rendah.
Saat tekanan darah rendah, sangat mudah tiba-tiba ngantuk luar biasa. Jika dipaksakan terus membawa kendaraan, sangat mungkin mengalami microsleep.
Cara mengatasinya, yang paling mudah, adalah dengan menyerahkan kendaraan pada orang lain yang sudah cukup istirahat. Jika tidak ada orang lain atau saat berkendara sendirian, saat gejala mudah lelah secara tidak wajar (dicurigai sedang tekanan darah rendah), maka segeralah tepikan kendaraan dan tidurlah secukupnya.
2. Atur pola makan
Saat berkendara jarak jauh sudah pasti tubuh akan kelelahan. Dalam kondisi lelah, tidak cukup energi tubuh jika harus terbagi untuk mencerna makanan yang berat dicerna, seperti daging, telur, makanan digoreng kering, es krim, coklat, kacang-kacangan, makanan pedas, minuman asam, sayuran mentah, dan lain-lain makanan mengandung minyak tinggi atau manis.
Hindari makanan yang berat dicerna tersebut saat tubuh sedang lelah dalam perjalanan jarak jauh khusus bagi pengendara mobil atau motor. Pengalaman penulis, setelah makan makanan berat yang susah dicerna tersebut tubuh lebih mudah ngantuk dan bawaannya pengen tidur.
Pilihlah makanan yang lebih mudah dicerna, seperti nasi putih, daging ikan terutama yang digulai, tahu, tempe, bayam, kentang rebus, pisang, semangka, pir, mangga, pepaya, dan lain-lainan makanan dengan protein rendah atau karbohidrat dengan serat rendah.
3. Istirahat setiap dua jam