Pada waktu-waktu tersebut bunga sedang memancarkan kecantikan yang tiada tara, karena cukup mendapat air dan sinar matahari, jadi daun-daunnya hijau berkilat dan bunga-bunganya cantik merekah.
Selain dinikmati langsung dengan mata dari jarak dekat (tentu tak boleh dipetik!), bunga-bunga yang sedang bermekaran tersebut dapat menjadi objek penghias foto lanskap sekitar gunung. Hasilnya, foto lanskap di kejauhan nampak lebih indah dengan penghias bunga yang nampak dekat, misalnya di tepi foto.
Sampah-sampah itu seolah tak ada habis-habisnya. Dan selalu berganti dan bersirkulasi. Saat dibersihkan hari ini, minggu depannya sudah kembali berserakan sampah yang berbeda. Demikian seterusnya.
Kelihatan sekali bahwa membersihkan sampah, melalui apa yang diistilah para pendaki dengan "opsi gunung", bukan solusi tunggal.
Tanpa disertai edukasi terus-menerus melalui berbagai media dan saluran, yang disertai dengan penegakan peraturan, termasuk sanksi yang tegas bagi pendaki yang suka nyampah sembarangan, maka sampah gunung akan selalu ada.
Solusi komprehensif memang perlu. Tapi tindakan sporadis-insidental berupa opsi gunung pada waktu-waktu tertentu tetap berguna. Sekalian dapat dikampanyekan di media sosial agar berdampak lebih luas. Inilah salah satu tujuan mendaki gunung Kerinci yang cukup penting.