Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inikah Kode Rahasia Operasi Kontra Intelejen Mengerikan dalam Lirik Lagu Koes Plus?

14 Maret 2018   18:24 Diperbarui: 15 Maret 2018   16:45 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koes Bersaudara (Koes Plus)

Pada tanggal 29 Juni 1965 personil band legendaris Indonesia Koes Bersaudara ditangkap dan dijebloskan ke penjara Glodok oleh rezim Soekarno dengan tuduhan menyanyikan lagu ngak-ngik-ngok yang dianggap kebarat-baratan. Waktu itu Soekarno memang sedang menggalakkan politik luar negeri anti barat, Nekolim, dan operasi Ganyang Malaysia.

Tonny Koeswoyo, Nomo Koeswoyo, Yon Koeswoyo dan Yok Koeswoyo bersaudara dimasukkan dalam satu sel nomor 15 penjara Glodok. Tiga bulan orang-orang sangat terkenal ini jadi superstar di penjara Glodok. Baru pada tanggal 29 September 1965 mereka dibebaskan begitu saja, tepat satu hari sebelum pecah G 30 S/PKI.

Berpuluh-puluh tahun sesudahnya, tidak pernah terungkap apa dakwaan sebenarnya terhadap Koes Bersaudara, selain tuduhan menyanyikan lagu-lagu ngak-ngik-ngok kebarat-baratan. Sebab, mereka tidak pernah diadili di pengadilan. Masyarakat tahunya Koes Bersaudara dipenjara karena menyanyikan lagu ngak-ngik-ngok kebarat-baratan, begitu saja, seperti pidato Soekarno beberapa saat sebelum mereka ditangkap.

Hingga pada penghujung 2008, dalam acara Kick Andy di MetroTV, Yok Koeswoyo mengungkapkan rahasia besar yang telah dipendam berpuluh tahun lamanya. Bahwa, alasan sebenarnya mereka dipenjara waktu itu bukan karena menyanyikan lagu-lagu ngak-ngik-ngok kebarat-baratan. Melainkan mereka sedang dipersiapkan untuk menjalankan misi rahasia operasi kontra intelejen melawan Malaysia.

Skenarionya, setelah dikeluarkan dari penjara secara diam-diam, Koes Bersaudara akan melarikan diri ke Malaysia menjadi pembelot. Dari sana Koes Bersaudara akan melaksanakan aksinya. Benar-benar sebuah skenario yang hiroik.

Tak dinyana, sehari setelah mereka dibebaskan diam-diam, pecah pemberontakan G 30 S/PKI yang menghebohkan dan berdarah-darah. Tak berapa lama setelahnya kekuasaan Soekarno dilucuti. Lalu Soeharto naik menggantikan Soekarno menjadi presiden. Dan operasi kontra intelejen itupun menguap tak jelas.

Lama setelah mengetahui cerita Yok Koeswoyo itu, saya beberapa kali mengulik-ulik lagu-lagu lawas Koes Plus, khususnya yang bertema penjara atau diciptakan saat mereka dipenjara. Salah satu lagunya seolah memberi "kode rahasia".

Kode rahasia itu terejawantah dalam lirik dan nada lagu "Hidup di Dalam Bui". Lirik lagu ini pada dasarnya berisi kepasrahan dan penyerahan diri pada Tuhan waktu hidup di penjara. Namun ada satu frase yang membuatku tak berhenti curiga, inikah kode rahasia itu? Coba kita simak liriknya di bawah ini.

waktu ku di dalam bui

kubersedih dan bernyanyi

dimalam sunyi

ibu dan ayah menanti

berdoa setiap hari

aku kembali
tutupkanlah semua pintu

matikanlah semua lampu

kamar kurungku

hatiku kan tetap tenang

karena ada sinar terang

dari Tuhanku

walaupun hidupku

dikurung selalu

tetapi aku...

tetap milikmu

Tuhanku...

Walaupun Koes Plus tidak pernah mengatakannya hingga akhir 2008, namun dalam lirik lagunya ini tersirat bahwa mereka baik-baik saja sekalipun dibui, mereka hanya sedang menjalankan suatu misi rahasia. Bagaimana, apakah Anda juga menemukan hal yang sama? 

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun