Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenang Akting Memukau Maudy Koesnaedi dalam Episode Paling Sedih "Si Doel Anak Sekolahan"

8 Maret 2018   11:57 Diperbarui: 5 Maret 2019   11:21 3768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarah, Doel dan Zaenab (Istimewa)

Adegan kemudian beralih ke sebuah tempat. Zaenab menangis tersedu-sedu di sana, dekat sebatang pohon. Tangisan yang benar-benar pilu. Terlihat sangat nyata. Tidak ada sedikitpun tersirat bahwa ini cuma adegan sinetron. Suara tangisan, air mata, getaran badan, raut pilu di wajah benar-benar terlihat nyata. Zaenab menangis sejadi-jadinya, begitu lepas dan pilu. Ia berpegang pada sebatang pohon dengan pegangan yang sedih.

Adegan inilah yang penulis bilang demikian memukau, menghanyutkan, brilian dan tak ada duanya. Benar-benar natural! Maudy Koesnaedi telah menjelma menjadi Zaenab seutuhnya, dengan beban hidup bertahun-tahun karena sering dimarahi ibunya, cintanya pada Doel yang tak jelas arah, dan ketidaksetujuan Ibunya pada Doel. Akumumlasi semua ini meledak dalam tangis lara dan derita.

Detail adegan teringat samar-samar di kepala penulis. Beberapa penggalan dialog tidak lagi ingat persis. Tapi secara garis besar lebih kurang seperti diceritakan di atas. Semoga saja episode ini diulang dalam Si Doel The Movie yang sekarang sedang proses penggarapan oleh Rano Karno dan timnya.

Tulisan ini hanya wujud kerinduan penulis pada sosok Sarah, Zaenab, Doel, dan Mandra. Cerita dan akting pemeran si Doel begitu natural dan brilian, kontras dengan kebanyakan sinetron saat ini.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun