Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Seandainya Gunung Bisa Menangis

25 Desember 2017   15:05 Diperbarui: 13 Juli 2021   21:00 1970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah cerita indah tentang Danau Gunung Tujuh 1.950 mdpl di sini, kini saatnya berkisah sisi joroknya. Katakanlah biar imbang, supaya tulisan wisata tidak melulu berkisah sisi indah, seolah tanpa celah. Harapannya ke depan mudah-mudahan berubah jadi indah tanpa celah.

Sekelebatan, Danau Gunung Tujuh memang sangat indah, tinggi tempatnya dan dalam airnya. Akan tetapi, jika mau mengamati sedikit lebih detail, nah, baru deh kelihatan sisi joroknya. Demikianlah penulis amati selama dua hari dua malam, Jum'at 31/3/2017 sore s/d 2 April 2017.

Sampah-sampah plastik, botol beling dan lain-lain sangat mudah ditemui sepanjang jalan, di pos-pos pemberhentian, di tepi danau, dan terendam di dasar danau. Belum lagi polusi tinja akibat pendaki buang air besar di danau.

Selengkapnya.

3. Banyak Penjahat di Gunung, Tolong Bentuk Satuan Penjaga Gunung

Tumpukan sampah plastik di Cadas Gunung Talang (Dok Pri)
Tumpukan sampah plastik di Cadas Gunung Talang (Dok Pri)

Ledakan pendaki gunung di Indonesia sejak sekitar tahun 2000-an melahirkan dampak kerusakan lingkungan yang luar biasa. Karena itu, perubahan paradigma atau kerangka berpikir terkait perlindungan gunung mutlak diperlukan.

Perubahan demikian dimaksudkan guna mengikuti tantangan kelestarian alam gunung-gunung di Indonesia. Maklumlah, pak/bu, banyak penjahat di gunung.

Selama bertahun-tahun mendaki gunung, penulis belum sekalipun berjumpa dengan personil jagawana atau polisi kehutanan (polhut) berpatroli di sekitar camping ground atau puncak gunung yang ramai di kunjungi peziarah. Padahal, banyak sekali penjahat di sana, pak!

Kejahatan serius yang biasa ditemui dilakukan pendaki gunung diantaranya: buang sampah sembarangan, mencuri edelweiss, berburu binatang, buang air besar (BAB) di sumber air, dsb. Di tempat lain kelakuan begini mungkin bukan kejahatan, tapi di alam yang masih alami, pantas digolongkan sebagai kejahatan serius.

Selengkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun