Pegal dan kram otot jadi momok menjengkelkan bagi banyak pendaki gunung. Masuk akal, karena mendaki gunung merupakan aktivitas fisik yang berat, karenanya butuh kebugaran fisik yang prima.
Berikut ini beberapa tips dan trik sederhana bebas pegal dan kram otot pada saat atau setelah mendaki gunung atau aktivitas berat lainnya, yang didasarkan pada pengalaman pribadi penulis, jadi sudah teruji di lapangan.
1. PEMANASAN
Wajib pemanasan atau peregangan otot sebelum aktivitas mendaki gunung dimulai. Jangan pernah menganggapnya remeh. Lakukan peregangan otot kaki, mulai telapak kaki, ujung jari kaki, persendian kaki, betis, paha, pinggul; juga kedua tangan dan leher.
Pemanasan demikian akan membuat otot "panas" dan siap untuk aktivitas berat, pori-pori membuka, dan pembulu darah membesar. Ibarat mesin, otot juga perlu pemanasan sebelum dibejek.
Memaksakan otot bekerja keras secara tiba-tiba, tanpa pemanasan, akan membuat potensi cidera otot menjadi tinggi, setidaknya lebih cepat pegal dan kram otot. Sudah sering penulis mendapati kejadian begini di gunung.
Pemanasan serupa juga perlu diulang sesudah istirahat panjang dalam perjalanan. Pada kondisi begini biasanya otot akan kembali dingin. Karena itu, sebelum melanjutkan perjalanan, lakukan pemanasan ulang terutama di otot kaki. Jika tidak, siap-siap nafas berat, kaki merasa pegal atau bahkan kram.
Krim otot adalah obat yang wajib ada pada daftar obat-obatan yang dibawa pendaki. Krim otot begini bukan saja berguna saat sudah kejadian otot pegal atau kram, melainkan juga dapat dipakai sebelum memulai aktivitas mendaki gunung untuk mencegah pegal dan kram. Kadang-kadang berguna untuk melepaskan gigitan pacat.
3. CUKUP NUTRISI
Otot memerlukan sejumlah senyawa vitamin dan mineral penting seperti potasium, magnesium, calsium, zink, fosfor, zat besi, elektrolit, dan banyak lagi lainnya. Vitamin B dan E sudah lama dikenal mampu menjaga ketahanan otot terhadap tekanan dan beban berat saat mendaki gunung.