4. Aktiflah, tapi tetap sopan
Usahakan aktif, tidak hanya pasif menunggu dan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Lihat situasi dan kondisi, perhatikan nada dan bahasa tubuh pewawancara, jika saatnya tiba maka bertanyalah. Bukan asal bertanya, tapi pertanyaan yang memang penting dan perlu.
Sesaat setelah McDeere duduk, ia langsung menyapukan pandangan ke ruangan. (Langkah pertama dalam segala hal adalah kenali keadaan lingkungan terdekat). Ia mendapati hal tidak biasanya: wawancara ini dilakukan di sebuah kamar hotel!
Setelah menjawab pertanyaan basa-basi dan serangkaian pertanyaan cukup serius, McDeere langsung mengerti inilah saat ia balik bertanya. Tentu, sejauh ini pewawancara sama sekali tidak melihat ketakutan tidak diterima pada diri McDeere.
"Bolehkah aku mengajukan pertanyaan?" tanya Mitch.
"Tentu saja."
"Mengapa kita mengadakan wawancara di kamar hotel ini? Biro hukum lain mengadakan wawancara di kampus, melalui kantor penempatan." Sebuah pertanyaan bagus dan bisa dimengerti mengapa.
Pada titik lainnya, McDeere bertanya hal yang sangat penting dan perlu, yaitu: "Pekerjaan macam apa yang harus kulakukan pertama-tama nanti?" Dari sini mengalir jawaban, pertanyaan lain dan diskusi interaktif yang menarik.
McDeere berhasil menampilkan diri sebagai lelaki sejati dan bukan pengemis kerja. Ia sendiri telah mendapat tawaran kerja dari tiga biro lain masing-masing dengan gaji tertinggi $76.000 dan terendah $68.000. Karena itu, pada timing yang pas McDeere tak sungkan untuk menanyakan gaji.
"Berapa?" tanya McDeere.
Lamar memandang Royce McKnight, yang menatap Mitch dan berkata, "Kita akan bicarakan gaji dan berbagai tunjangan lain bila kau datang ke Memphis."