Adonan kue bika itu kemudian dimasukkan ke dalam cetakannya dan dimasukkan ke dalam oven dari plat seng. Sekitar 15-30 menit kue bika pun akan matang. Melihat tekstur dan warnanya mulut jadi ngiler.
Rasa kue bika ini saat menyentuh lidah, yang dominan, adalah manis dan gurih dengan kejutan di tiap gigitannya. Parutan kelapa menambah rasa gurih. Ada variasi bak rasa tape. Aroma harum daun baru dan asap juga khas terasa di mulut dan hidung.
Selama 24 tahun rasa khas kue bika panggang Bu Eti tersebut tetap terjaga. Pemanisnya selalu gula pasir. Penulis tanya, apakah ada agak sedikit sari manis, seperti sebagian dilakukan pedagang bika lain?
"Tak ada sari manisnya, pak," jawab Bu Eti. "Semua pemanis dari gula pasir. Pelanggan akan lari jika tahu pakai sari manis," ujarnya menjelaskan.
Hanya dalam tempo tak sampai 15 menit penulis sudah menghabiskan 10 buah. Bahkan istri penulis sampai melongo nyaris tak percaya dengan kecepatan itu. Hehehe.
Tak perlu takut untuk "kesetanan" menikmati kue bika panggang ini. Harganya yang murmer, hanya Rp1500 per biji, lezat pula, membuat siapa saja tak ragu memborong banyak-banyak.
Mau berkunjung ke Padang? Jangan lupa nikmati petualangan wisata kuliner kue bika panggang khas ala Padang.(*)
SUTOMO PAGUCI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H