Penulis membeli tenda brand lokal ini berkat ulasan reviewer sebelumnya. Karena itu, sebagai ucapan terima kasih pada reviewer sebelumnya dan kepada pencipta dan pemilik brand Merapi Mountain, Hendri Agustin dan Tejasari, izinkanlah penulis mereview tenda ini.Â
Tenda ini penulis beli sendiri melalui website resminya seharga Rp910.000 (belum masuk ongkos kirim) tahun 2015 lalu. Karena itu, sudah barang tentu ulasan dalam review ini bersifat independen, tidak ada intervensi dari siapapun, termasuk Merapi Mountain.
Baca juga: Review Tenda Merapi Mountain Half Moon 2 UV Setelah Pemakaian 4 Tahun
Saat tenda ini berdiri di kerumunan tenda lain, ia akan terlihat mencolok dan memancing orang yang belum tahu untuk mendekat dan bertanya. Mungkin orang yang melihatnya merasa terkesan, unik, sebab ada tenda cantik kecil buat satu orang. Jarang ada tenda begini.
Dengan ukuran lantai atau ruang huni selebar 70 cm bagian kaki dan 90 cm bagian kepala, 210 cm panjang, dan teras selebar 50 cm, artinya, tenda ini memang dirancang khusus untuk satu orang penghuni saja. Jika dipaksa diisi dua orang akan sempit sekali, paling tidurnya miring.
Satu orang di dalamnya terasa sangat nyaman dan leluasa, baik di saat cuaca terik maupun saat hujan lebat. Teras dengan panjang 210 cm dan lebar 50 cm sangat enak buat memasak disaat hujan. Saat cuaca terik, flysheet (lapisan luar/atap) depan/pintu bisa dibuka dan direntangkan memanjang model belalai gajah seperti foto di bawah ini.
Tips mendirikan tenda ini disaat hujan: pertama-tama rentangkan frame. Setelah itu, dengan cepat, bentangkan bagian inner, yang langsung di atasnya ditutup oleh bagian outer/flysheet, baru disusul pasang framenya. Demikian seterusnya. Intinya, cara ini untuk menghindari bagian inner basah kuyup oleh hujan.
Dari segi berat total sekitar 1,9 kg (termasuk dengan foot print), tenda ini tidak begitu cocok dikategorikan sebagai tenda ultralight. Namun juga tidak terlalu berat. Karena ringkas packing dan mendirikannya, maka tenda ini menjadi favorit penulis saat mendaki solo.
Oh ya, ternyata, tenda ini sangat kokoh dan tangguh menghadapi badai. Desain, bahan dan framenya menjadikannya tangguh menghadapi terjangan badai, seolah terpaku ke tanah. Dalam catatan penulis, tenda ini relatif lebih tangguh menghadapi badai dibandingkan seri tenda Merapi Mountain Halfmoon 2.
Tips atau solusi foot print rembes ini cukup mudah: ganti foot print dengan plastik yang dapat dibeli meteran. Plastik berwarna hitam cuma Rp4500 per meter, cukup beli 1,5 meter. Yang lebih tangguh ganti foot print bawaan dengan plastik terpal, pilih yang tipis, memang sedikit lebih berat tapi tangguh, tidak mudah robek.
Tips: setelah dipakai dan setelah benar-benar kering diangin-anginkan, lebih baik tenda cukup disimpan dengan cara dilipat saja; tak usah digulung dan dimasukkan ke kantongnya. Hindari penyimpanan berulang-ulang dengan digulung lalu dimasukkan ke dalam kantongnya. Kelihatannya ini berlaku untuk semua jenis tenda.
Itulah rahasia mengapa belakangan tenda ini selalu penulis tambah lagi lapisan flysheet untuk penutup atapnya. Dengan cara ini rembesan air tidak masuk ke dalam.
Padahal, waktu itu, hari sudah sore dan hujan pula. Untunglah tenda tetap bisa berdiri dengan cara membuang bagian frame yang patah, sekitar 3 cm, lalu menyambungkannya kembali, dengan konsekuensi satu buah frame (dari dua) jadi berukuran lebih pendek. Tak apalah, yang penting tenda tetap bisa berdiri.
Dengan panjang tiap lipatan ruas frame cukup pendek, yaitu hanya 32 cm saja (frame umumnya 52 cm), cukup sulit mencari suku cadang frame berdiameter 8 mm, ini. Tips atau rencana solusi jalan keluar: beli frame alloy berukuran panjang ruas 52 cm diameter 8 mm lalu dipotong jadi 32 cm panjangnya.
Update! Ada kekeliruan spek diameter frame di label tenda dan di Website Merapi Mountai. Di label tenda disebut berdiameter 8,5 mm. Sedangkan di website disebut berdiameter 7,9 mm. Yang benar adalah 8 mm. Fakta ini baru ngeh bagi penulis ketika frame tenda ini patah untuk ketiga kalinya waktu naik gunung Singgalang, 19-18/3/2018 lalu. Saat membeli frame 7,9 mm ternyata tidak cocok (kekecilan), ukuran ini pas dengan frame Halfmoon 2. Ukuran diamter frame yang pas ternyata 8 mm!
Semua keluhan atas Moonlight 1 di atas penulis nilai wajar, hal mana karena jam terbangnya memang sudah cukup tinggi, barangkali setara 4 tahun pemakaian tenda orang kebanyakan yang hanya sesekali mendaki.
Mengutip Alim Markus, "Cintailah ploduk-ploduk Indonesaaa."(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H