Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Review Dua Tahun Berpetualang Bersama Tenda Merapi Mountain Moonlight 1

15 September 2017   11:14 Diperbarui: 29 Agustus 2021   15:24 5784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis membeli tenda brand lokal ini berkat ulasan reviewer sebelumnya. Karena itu, sebagai ucapan terima kasih pada reviewer sebelumnya dan kepada pencipta dan pemilik brand Merapi Mountain, Hendri Agustin dan Tejasari, izinkanlah penulis mereview tenda ini. 

Tenda ini penulis beli sendiri melalui website resminya seharga Rp910.000 (belum masuk ongkos kirim) tahun 2015 lalu. Karena itu, sudah barang tentu ulasan dalam review ini bersifat independen, tidak ada intervensi dari siapapun, termasuk Merapi Mountain.

Di cadas gunung Talang (dokpri)
Di cadas gunung Talang (dokpri)
Di cadas gunung Talang (dokpri)
Di cadas gunung Talang (dokpri)
Langsung saja ya. Apa yang membuat penulis tertarik membeli tenda ini, adalah karena sesuai dengan kebutuhan saat mendaki gunung atau kemping secara solo, selain desainnya yang fungsional, ganteng dan terlihat premium.

Baca juga: Review Tenda Merapi Mountain Half Moon 2 UV Setelah Pemakaian 4 Tahun

Saat tenda ini berdiri di kerumunan tenda lain, ia akan terlihat mencolok dan memancing orang yang belum tahu untuk mendekat dan bertanya. Mungkin orang yang melihatnya merasa terkesan, unik, sebab ada tenda cantik kecil buat satu orang. Jarang ada tenda begini.

Dengan ukuran lantai atau ruang huni selebar 70 cm bagian kaki dan 90 cm bagian kepala, 210 cm panjang, dan teras selebar 50 cm, artinya, tenda ini memang dirancang khusus untuk satu orang penghuni saja. Jika dipaksa diisi dua orang akan sempit sekali, paling tidurnya miring.

Satu orang di dalamnya terasa sangat nyaman dan leluasa, baik di saat cuaca terik maupun saat hujan lebat. Teras dengan panjang 210 cm dan lebar 50 cm sangat enak buat memasak disaat hujan. Saat cuaca terik, flysheet (lapisan luar/atap) depan/pintu bisa dibuka dan direntangkan memanjang model belalai gajah seperti foto di bawah ini.

Di shelter 3 gunung Kerinci (dokpri)
Di shelter 3 gunung Kerinci (dokpri)
Waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan tenda ini terbilang cepat, jika sudah terbiasa rasanya tak sampai 10 menit: rentangkan dua frame, bentangkan bagian inner (lapisan dalam), masukkan dua ujung frame di keempat lubang inner, teggakkan kedua frame dengan posisi menyilang, lalu pasang klip/cantelan inner ke frame. Bagian inner sudah berdiri. Susul pasang alas tenda (foot print). Lalu pasak keempat sudut tenda. Setelahnya, pasang flysheet. Selesai.

Tips mendirikan tenda ini disaat hujan: pertama-tama rentangkan frame. Setelah itu, dengan cepat, bentangkan bagian inner, yang langsung di atasnya ditutup oleh bagian outer/flysheet, baru disusul pasang framenya. Demikian seterusnya. Intinya, cara ini untuk menghindari bagian inner basah kuyup oleh hujan.

Mengintip ke danau atas, danau di bawah dan danau Talang dari dalam tenda (dokpri)
Mengintip ke danau atas, danau di bawah dan danau Talang dari dalam tenda (dokpri)
Tenda ini rata-rata penulis pakai antara satu sampai dua kali sebulan, selama dua tahun nonstop, naik berbagai gunung di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Ukuran packing yang ringkas 35 x 16 x 16 cm membuat tenda ini gampang saja dimasukkan secara tegak atau melintang di dalam tas carrier atau daypack. Kebetulan sering mendaki solo, jadilah tenda ini paling sering penulis bawa.

Dari segi berat total sekitar 1,9 kg (termasuk dengan foot print), tenda ini tidak begitu cocok dikategorikan sebagai tenda ultralight. Namun juga tidak terlalu berat. Karena ringkas packing dan mendirikannya, maka tenda ini menjadi favorit penulis saat mendaki solo.

Kelengkapan tenda Moonlight 1 (dokpri)
Kelengkapan tenda Moonlight 1 (dokpri)
Satu tahun pertama nyaris tidak ada keluhan berarti. Tenda ini nyaman-nyaman saja menghadapi berbagai kondisi cuaca gunung, baik saat cuaca terik, hujan lebat maupun badai kencang. Di dalam juga relatif hangat.

Oh ya, ternyata, tenda ini sangat kokoh dan tangguh menghadapi badai. Desain, bahan dan framenya menjadikannya tangguh menghadapi terjangan badai, seolah terpaku ke tanah. Dalam catatan penulis, tenda ini relatif lebih tangguh menghadapi badai dibandingkan seri tenda Merapi Mountain Halfmoon 2.

Suatu sore di Telaga Dewi gunung Singgalang (dokpri)
Suatu sore di Telaga Dewi gunung Singgalang (dokpri)
Memasuki 1,5 tahun pemakaian, mulai ada keluhan. Bagian lantai makin mudah rembes air. Sebenarnya, saat masih baru pun bagian lantai ini tetap rembes air saat hujan lebat, akan tetapi setelah 1,5 tahun rembesan air makin parah, nampaknya lilin anti airnya makin berkurang karena terus bergesekan. Karena itu, tiap mendirikan tenda harus dipastikan buat parit sekeliling luar tenda agar tidak ada air mengalir di bawah lantai.

Tips atau solusi foot print rembes ini cukup mudah: ganti foot print dengan plastik yang dapat dibeli meteran. Plastik berwarna hitam cuma Rp4500 per meter, cukup beli 1,5 meter. Yang lebih tangguh ganti foot print bawaan dengan plastik terpal, pilih yang tipis, memang sedikit lebih berat tapi tangguh, tidak mudah robek.

Sendiri di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Sendiri di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Disamping itu, enam bulan terakhir, saat hujan, rembesan air dari jahitan flysheet makin parah. Mungkin juga karena tenda ini sering penulis gulung dan masukkan ke dalam kantongnya. Menggulung yang terlalu sering akan membuat lapisan sealed jahitan lebih rentan mengelupas. Karena itu beberapa bulan lalu penulis beli repair kit ke Merapi Mountain, khususnya buat lem ulang jahitan bagian dalam flysheet. 

Tips: setelah dipakai dan setelah benar-benar kering diangin-anginkan, lebih baik tenda cukup disimpan dengan cara dilipat saja; tak usah digulung dan dimasukkan ke kantongnya. Hindari penyimpanan berulang-ulang dengan digulung lalu dimasukkan ke dalam kantongnya. Kelihatannya ini berlaku untuk semua jenis tenda.

Itulah rahasia mengapa belakangan tenda ini selalu penulis tambah lagi lapisan flysheet untuk penutup atapnya. Dengan cara ini rembesan air tidak masuk ke dalam.

Suatu sore di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Suatu sore di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Framenya juga makin rentan memasuki usia dua tahun. Seminggu lalu saat penulis mendaki gunung Talang, di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, framenya patah saat tenda dipasang di puncak hutan mati. 

Padahal, waktu itu, hari sudah sore dan hujan pula. Untunglah tenda tetap bisa berdiri dengan cara membuang bagian frame yang patah, sekitar 3 cm, lalu menyambungkannya kembali, dengan konsekuensi satu buah frame (dari dua) jadi berukuran lebih pendek. Tak apalah, yang penting tenda tetap bisa berdiri.

Pada waktu lain di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Pada waktu lain di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Satu frame yang lain, satu ruas diantaranya telah nampak retakan. Ini sekalipun pemakaian selalu hati-hati, tidak dihempaskan, dan melipat frame mulai dari tengah agar ketegangan tali frame berimbang ujung ke ujung. Tips atau solusi daruratnya, frame yang retak itu saya ikat dengan tali.

Dengan panjang tiap lipatan ruas frame cukup pendek, yaitu hanya 32 cm saja (frame umumnya 52 cm), cukup sulit mencari suku cadang frame berdiameter 8 mm, ini. Tips atau rencana solusi jalan keluar: beli frame alloy berukuran panjang ruas 52 cm diameter 8 mm lalu dipotong jadi 32 cm panjangnya.

Update! Ada kekeliruan spek diameter frame di label tenda dan di Website Merapi Mountai. Di label tenda disebut berdiameter 8,5 mm. Sedangkan di website disebut berdiameter 7,9 mm. Yang benar adalah 8 mm. Fakta ini baru ngeh bagi penulis ketika frame tenda ini patah untuk ketiga kalinya waktu naik gunung Singgalang, 19-18/3/2018 lalu. Saat membeli frame 7,9 mm ternyata tidak cocok (kekecilan), ukuran ini pas dengan frame Halfmoon 2. Ukuran diamter frame yang pas ternyata 8 mm!

Sendiri menjelang malam masih di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Sendiri menjelang malam masih di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Di pos Peninjauan gunung Talamau dengan penjaga seekor jalak Sumatera (dokpri)
Di pos Peninjauan gunung Talamau dengan penjaga seekor jalak Sumatera (dokpri)
Sebenarnya pihak Merapi Mountain menyediakan suku cadang frame tenda ini dengan harga Rp35.000 per pcs/ruas bisa langsung pasang. Berbeda halnya bila beli frame alloy sepanjang 52 cm per ruas seharga sekitar Rp15.000-an perlu dipotong dulu baru bisa dipasang. 

Semua keluhan atas Moonlight 1 di atas penulis nilai wajar, hal mana karena jam terbangnya memang sudah cukup tinggi, barangkali setara 4 tahun pemakaian tenda orang kebanyakan yang hanya sesekali mendaki.

Di pos 2 gunung Latimojong jalur Karangan (dokpri)
Di pos 2 gunung Latimojong jalur Karangan (dokpri)
Di pos 7 gunung Latimojong (dokpri)
Di pos 7 gunung Latimojong (dokpri)
Secara umum, tenda Merapi Mountain Moonlight 1 sangat memuaskan, fungsional, tangguh dan keren. Untuk informasi spesifikasi lengkap sila lihat langsung ke websitenya. 

Mengutip Alim Markus, "Cintailah ploduk-ploduk Indonesaaa."(*)

Tutup dengan ngopi dulu (dokpri)
Tutup dengan ngopi dulu (dokpri)
SUTOMO PAGUCI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun