Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Review Dua Tahun Berpetualang Bersama Tenda Merapi Mountain Moonlight 1

15 September 2017   11:14 Diperbarui: 29 Agustus 2021   15:24 5784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelengkapan tenda Moonlight 1 (dokpri)
Kelengkapan tenda Moonlight 1 (dokpri)
Satu tahun pertama nyaris tidak ada keluhan berarti. Tenda ini nyaman-nyaman saja menghadapi berbagai kondisi cuaca gunung, baik saat cuaca terik, hujan lebat maupun badai kencang. Di dalam juga relatif hangat.

Oh ya, ternyata, tenda ini sangat kokoh dan tangguh menghadapi badai. Desain, bahan dan framenya menjadikannya tangguh menghadapi terjangan badai, seolah terpaku ke tanah. Dalam catatan penulis, tenda ini relatif lebih tangguh menghadapi badai dibandingkan seri tenda Merapi Mountain Halfmoon 2.

Suatu sore di Telaga Dewi gunung Singgalang (dokpri)
Suatu sore di Telaga Dewi gunung Singgalang (dokpri)
Memasuki 1,5 tahun pemakaian, mulai ada keluhan. Bagian lantai makin mudah rembes air. Sebenarnya, saat masih baru pun bagian lantai ini tetap rembes air saat hujan lebat, akan tetapi setelah 1,5 tahun rembesan air makin parah, nampaknya lilin anti airnya makin berkurang karena terus bergesekan. Karena itu, tiap mendirikan tenda harus dipastikan buat parit sekeliling luar tenda agar tidak ada air mengalir di bawah lantai.

Tips atau solusi foot print rembes ini cukup mudah: ganti foot print dengan plastik yang dapat dibeli meteran. Plastik berwarna hitam cuma Rp4500 per meter, cukup beli 1,5 meter. Yang lebih tangguh ganti foot print bawaan dengan plastik terpal, pilih yang tipis, memang sedikit lebih berat tapi tangguh, tidak mudah robek.

Sendiri di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Sendiri di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Disamping itu, enam bulan terakhir, saat hujan, rembesan air dari jahitan flysheet makin parah. Mungkin juga karena tenda ini sering penulis gulung dan masukkan ke dalam kantongnya. Menggulung yang terlalu sering akan membuat lapisan sealed jahitan lebih rentan mengelupas. Karena itu beberapa bulan lalu penulis beli repair kit ke Merapi Mountain, khususnya buat lem ulang jahitan bagian dalam flysheet. 

Tips: setelah dipakai dan setelah benar-benar kering diangin-anginkan, lebih baik tenda cukup disimpan dengan cara dilipat saja; tak usah digulung dan dimasukkan ke kantongnya. Hindari penyimpanan berulang-ulang dengan digulung lalu dimasukkan ke dalam kantongnya. Kelihatannya ini berlaku untuk semua jenis tenda.

Itulah rahasia mengapa belakangan tenda ini selalu penulis tambah lagi lapisan flysheet untuk penutup atapnya. Dengan cara ini rembesan air tidak masuk ke dalam.

Suatu sore di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Suatu sore di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Framenya juga makin rentan memasuki usia dua tahun. Seminggu lalu saat penulis mendaki gunung Talang, di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, framenya patah saat tenda dipasang di puncak hutan mati. 

Padahal, waktu itu, hari sudah sore dan hujan pula. Untunglah tenda tetap bisa berdiri dengan cara membuang bagian frame yang patah, sekitar 3 cm, lalu menyambungkannya kembali, dengan konsekuensi satu buah frame (dari dua) jadi berukuran lebih pendek. Tak apalah, yang penting tenda tetap bisa berdiri.

Pada waktu lain di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Pada waktu lain di puncak hutan mati gunung Talang (dokpri)
Satu frame yang lain, satu ruas diantaranya telah nampak retakan. Ini sekalipun pemakaian selalu hati-hati, tidak dihempaskan, dan melipat frame mulai dari tengah agar ketegangan tali frame berimbang ujung ke ujung. Tips atau solusi daruratnya, frame yang retak itu saya ikat dengan tali.

Dengan panjang tiap lipatan ruas frame cukup pendek, yaitu hanya 32 cm saja (frame umumnya 52 cm), cukup sulit mencari suku cadang frame berdiameter 8 mm, ini. Tips atau rencana solusi jalan keluar: beli frame alloy berukuran panjang ruas 52 cm diameter 8 mm lalu dipotong jadi 32 cm panjangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun