Padang (13/9/2017) - Setelah empat hari berjuang melawan Feline Panleukopenia Virus (FPV), yang lagi mewabah di Kota Padang, kucing remaja kesayangan keluarga kami bernama Bubbu (betina, 2 tahun) meninggal dalam penderitaan, pagi tadi, Rabu (13/9/2017). Prosesi pemakaman dilaksanakan pada hari ini juga, tanpa upacara pelepasan yang berarti, karena anak-anak harus keburu berangkat sekolah.
Selasa (12/9/2017) sore, kemaren, Bubbu sudah terlihat kritis. Saya sendiri sampai heran dengan kecepatan penyakit menggerogoti tubuh Bubbu. Karena makin mengawatirkan, akhirnya Bubbu kami bawa ke dokter hewan.
![Bubbu diperiksa dokter (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/13/16-59b8d05fab12ae482b4165d2.jpg?t=o&v=770)
![Kondisi Bubbu setelah sakit (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/13/12-59b8d096ab12ae43e5088c52.jpg?t=o&v=770)
![Kondisinya sudah sangat lemah (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/13/10-59b8d457a7249b74517478a2.jpg?t=o&v=770)
Empat hari lalu, Bubbu kedapatan menderita gejala demam, lemah dan tidak mau makan. Jalannya sempoyongan. Mata sayu dan cuek saja saat dipanggil. Makanan, yang telah dimakan sebelumnya, dimuntahkannya.
Dokter Rita memberikan obat seperti sirup yang diminumkan sebanyak 0,5 ml tiga kali sehari, diinjeksikan ke mulut pakai tabung suntikan. Bela-belain saya bangun tengah malam supaya bisa beri Bubbu obat dan meneteskan minyak ikan ke mulutnya.
![Bubbu dan Unyil saat sehat (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/13/1-59b8d0c4830de06ef32971c2.jpg?t=o&v=770)
Mungkin memang sudah naluri binatang seperti kucing tidak mau mati di dalam rumah. Sekalipun dibawah ke dalam rumah, dengan susah payah pakai sisa tenaga, ia bangun dan pergi ngeloyor ke luar rumah, lalu meringkuk di pinggir halaman. Begitu terus. Seperti sore kemaren, tiba-tibat ia sudah tak ada di kardusnya, setelah dicari-cari ternyata Bubbu meringkuk di bawah mobil dengan badan basah kuyub, nampaknya karena kehujanan waktu meringkuk di pinggir halaman.
![Bubbu tiduran di paha saya di ruang perpustakaan (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/13/3-59b8d11dbde57529fc60fc32.jpg?t=o&v=770)
![Bubbu lagi malas-malasan (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/13/4-59b8d144a1a50a04e60b11a2.jpg?t=o&v=770)
Bubbu adalah anak ke-1 dari ibunya yang bernama Kikky dengan bapak yang tidak diketahui dengan jelas siapa. Yang jelas Bubbu lahir sekitar dua tahun lalu bersama adiknya yang hampir sepantaran sehingga mirip kembaran bernama Unyil.
![Bubu di liang peristirahan terakhir (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/13/7-59b8d1862d622c08802d81a2.jpg?t=o&v=770)
![Istirahat dalam damai (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/13/9-59b8d1b3f3d9e52a41390722.jpg?t=o&v=770)
Selamat Jalan, Bubbu. Sampai jumpa di alam keabadian. Segala kenangan akan terus tertinggal, termasuk kibasan ekor belangmu yang panjang. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, Bubbu mati meninggalkan kenangan ekor panjang.(*)
SUTOMO PAGUCI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI