Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merasa Tak Korupsi Karena Tak Maling Uang Negara, Fenomena Apa Ini?

7 September 2017   20:04 Diperbarui: 13 September 2017   12:05 39895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews/Herudin

Pernyataan resmi pertama Mahkamah Agung terkait OTT dua orang hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu, hari ini (7/9/2017), menyebut dua hakim tersebut ambil uang terima kasih dari keluarga salah seorang terdakwa. Seolah hal biasa menerima uang ucapan terima kasih.

Budaya Indonesia menganggap bagus dan luhur seseorang yang suka basa-basi, suka memberi hadiah, pandai berterima kasih, dan bermulut manis suka memuji. Orang dermawan lebih dihormati sekalipun mental tersembunyinya adalah korup.

Kampanye bahwa semua kategori tindak pidana korupsi bernilai sama jahatnya, perlu digencarkan oleh pemerintah, KPK, polri, kejaksaan, unsur kehakiman dan masyarakat. Menerima suap itu sama jahatnya dengan maling uang negara. Jangan beri ruang rasionalisasi.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun