Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Darurat Sampah di Gunung Kerinci

24 Juli 2017   11:45 Diperbarui: 4 Juli 2018   07:48 2273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena sifatnya sudah "darurat sampah" maka aksi bersih gunung dan edukasi saja tidak cukup. Harus pula diiringi sanksi tegas agar memiliki efek jera dan pertakut bagi para pendaki lain yang coba-coba buang sampah.

Shelter 3 ditingkahi sampah (Dokpri)
Shelter 3 ditingkahi sampah (Dokpri)
Tanpa ada konsekuensi, pendaki bisa saja berpikir praktis: mending sampahnya ditinggal saja. Toh tak ada sanksinya. Buat apa bawa turun sampah, apa untungnya, bikin tambah bawaan saja.

Misalnya, bagi pendaki yang tidak menyetor sampah di pos pendaftaran dikenakan sanksi denda. Uang denda ini kelak digunakan untuk para relawan yang bersedia membawa turun sampah, jadi buka masuk kantong pengelola.

Sampah berserakan di Shelter 2 (Dokpri)
Sampah berserakan di Shelter 2 (Dokpri)
Petugas jaga pos pendaftaran tidak hanya memungut uang pendaftaran. Perhatikan juga keselamatan pendaki. Fokuskan pula soal manajemen sampah pendaki. Pendaki yang abai dengan keselamatan dan tak peduli dengan kebersihan gunung dari sampah selayaknya dilarang mendaki saja.

Sampah gunung, termasuk sampah sisa makanan, bukan saja mencemari gunung, tetapi juga rawan dimakan oleh binatang liar yang akan mengubah pola alami binatang dalam mencari makan. Ini sangat berbahaya untuk kelestarian alam.(*)

Gunung bukan tempat sampah! (Dokpri)
Gunung bukan tempat sampah! (Dokpri)
SUTOMO PAGUCI

Artikel terkait:

Cerita Langit dan Bunga di Puncak Gunung Kerinci

Selalu Ada Alasan Mendaki Gunung Kerinci

Berkendara 10 Jam Demi Menikmati Air Terlezat di Dunia Ini!

Strategi Mendaki Gunung Kerinci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun