Anda mau menyaksikan tarian warna senja paling spektakuler di tepian Telaga Dewi, Gunung Singgalang, Tanah Datar, Sumatera Barat? Berkunjunglah pada sekitar bulan Mei pada tiap tahunnya. Mengapa?
Biasanya, di sini, bulan Mei merupakan peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau. Pada waktu-waktu ini masih ada hujan tapi tidak terlalu intens lagi. Cakrawala pagi, siang dan sore masih diwarnai awan. Nah, perpaduan awan dan cahaya inilah salah satu faktor penentu kespektakuleran panorama senja.
Ohya, mungkin masih ada orang yang mencampur-adukkan antara konsep 'senja' dan 'sunset'. Ternyata keduanya berbeda loh.
Senja lebih panjang dengan pembagian fase sebagai berikut: senja sipil (0-6 derajat di bawah cakrawala setelah sunset), senja nautikal (6-12 derajat dibawah cakrawala setelah sunset), dan senja astronomis (12-18 derajat di bawah cakrawala setelah sunset). Setelahnya, alam akan memasuki fase gelap total atau malam.
Waktu itu, penulis alias SP memanfaatkan libur panjang 11-13 Mei 2017 lalu untuk berkemah di tepian Telaga Dewi, Gunung Singgalang, di ketinggian sekitar 2.806 meter di atas permukaan laut.
Karena masih musim pancaroba, belum terlalu banyak pendaki berkunjung ke sini. Suasana terasa syahdu dan hening. Pada hari Kamis (11/5/2017), sore, di sebelah Timur telaga hanya ada dua tenda. Sedangkan di sebelah Barat telaga ada sekitar tiga tenda.