Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Danau Gunung Tujuh, Indah tapi Jorok

4 April 2017   15:59 Diperbarui: 7 April 2017   00:00 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kontras antara keindahan dan kejorokan (dokpri)

Penulis menyarankan pada pihak pos pendaftaran untuk tidak bosan mengingatkan tiap peziarah, satu per satu, agar membawa kembali sampahnya turun dan menyerahkan pada pihak pos pendaftaran. Kapan perlu jumlah sampah saat naik dan saat turun dihitung dan dicocokkan.

Sejenak setelah bersih-bersih sampah. Dapat sekitar dua karung. Masih banyak sisa yang belum dibersihkan (dokpri)
Sejenak setelah bersih-bersih sampah. Dapat sekitar dua karung. Masih banyak sisa yang belum dibersihkan (dokpri)
Kan ironis dan memalukan. Masa iya Danau Gunung Tujuh, yang nota bene merupakan warisan dunia UNESCO, akan tetapi nampak jorok oleh sampah dan tinja manusia. Apa kata dunia?(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun