Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Selalu Ada Alasan Mendaki Gunung Kerinci

21 September 2016   11:21 Diperbarui: 22 September 2016   04:07 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya butuh waktu sekitar 5-6 jam dari Padang, kota tempat saya tinggal, hingga sampai di titik awal pendakian di Kersik Tuo, Kerinci. Relatif dekat.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Seperti hari Jumat (16/9/2016) kemaren start dari Padang pukul 7 pagi. Sampai di Kersik Tuo pukul 12 siang. Setelah makan dan istirahat siang, pukul 15.30 mulai masuk pintu rimba.

Pukul 18.30 sampai di Shelter 1. Ngekem di sini. Keesokan harinya, Sabtu (17/9/2016) baru lanjut perjalanan hingga ke Shelter 3. Oh ya, kalau mau pola ini, jangan lupa bawa air dari Pos 3, karena di Shelter 1 susah dapat air.

Di puncak Indrapura, Minggu (18/9/2016) pagi. Foto: Koleksi Pribadi
Di puncak Indrapura, Minggu (18/9/2016) pagi. Foto: Koleksi Pribadi
dokpri
dokpri
Shelter 3 merupakan shelter terakhir dan tempat paling pas untuk ngekem sebelum muncak. Areanya cukup luas dan agak terbuka, jadi pandangan bisa lepas ke bawah dan ke arah puncak.

Malam terasa sangat indah di Shelter 3. Mata dimanjakan oleh pemandangan kerlap-kerlip lampu di Kerinci seperti sebuah kerajaan yang sedang diserang oleh negara api.

Sumber air nan cantik di dekat Pos 3 Pondok Panorama. Foto: Koleksi Pribadi
Sumber air nan cantik di dekat Pos 3 Pondok Panorama. Foto: Koleksi Pribadi
Pos jaga R10. Foto: Koleksi Pribadi
Pos jaga R10. Foto: Koleksi Pribadi
Nomor kontak penting. Foto: Koleksi Pribadi
Nomor kontak penting. Foto: Koleksi Pribadi
Kadang-kadang pendaki bisa merasakan terjangan badai di Shelter 3. Maklum daerah terbuka. Pastinya seru sekali. Tenda bisa terbang dan frame patah saat badai datang menerjang.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun