Bagi kalangan pendaki gunung dan penggiat alam bebas kekinian, gas tabung sangat mutlak diperlukan. Ada banyak merek di pasar, seperti Hi-Cook, Win-Gas, Gas Wonder, dll. Harganya bervariasi antara Rp 18.000 s/d Rp 22.000.
Gas tabung tersebut fungsinya untuk bahan bakar kompor, yang juga kekinian. Bentuknya macam-macam, ada yang besar, kecil atau ultralight.
Permasalahan selama ini, acap ditemui jika isi gas tabung habis biasanya tabung kaleng tersebut akan dibuang begitu saja. Hal biasa melihat salah satu jenis sampah gunung adalah kaleng gas tabung.
Beberapa kreator membuat alat modifikasi dari regulator ke tabung gas menjadi alat isi ulang gas tabung. Ada yang bermerek ada yang belum, banyak dijual di toko outdoor atau dijual secara online.
Dengan alat isi ulang, sampah gunung berupa kaleng gas bisa kembali dimanfaatkan untuk diisi ulang. Beberapa orang bahkan mengomersialkan (menjual kembali) gas tabung isi ulang tersebut. Di pasaran, harga gas tabung isi ulang cukup murah, dari Rp 4000 s/d Rp8000.
Saya pribadi tidak menyarankan menjual kembali (mengomersialkan) gas tabung isi ulang yang masih tertulis merek dagang pihak lain di tabungnya. Bisa-bisa dipidanakan yang punya merek, karena bentuk pelanggaran hukum.
Sekadar untuk konsumsi pribadi sih oke-oke saja. Jadi tak perlu beli gas tiap kali kaleng kosong. Cukup isi ulang. Hemat, efisien dan ramah lingkungan. Trik isi ulang gas tabung ini juga sangat berguna saat melakukan pendakian jarak jauh naik pesawat. Pasalnya, di pesawat dilarang bawa gas. Jadi tinggal bawa tabung kosong lalu diisi di tempat tujuan.
Jika beli di toko, berat isi gas tabung tersebut bervariasi antara 220 gram s/d 230 gram. Namun, ternyata, jika trik isi ulangnya benar, tabung tersebut bisa diisi lebih banyak! Bagaimana caranya? Baca triknya di bawah ini.
Peringatan keras: sekalipun bisa diisi maksimal 400 gram, sebaiknya tabung jangan diisi sampai full batas maksimal karena rawan meledak. Sisakan sedikit ruang kosong agak sedikit. Maksimal sekitar 300 gram. Kurangi kalau lebih.
Awal percobaan yang saya lakukan, tabung setelah diisi ulang paling banter hanya muat 300 gram. Saat tabung diguncang masih terdengar bunyi, artinya tabung belum benar-benar penuh, namun sebaiknya biarkan tabung tersisa sedikit ruang kosong demikian, jangan sampai full total.
Gas tabung yang akan diisi ulang didinginkan dengan es batu dicampur air. Ini supaya tekanan menjadi berbeda dan cepat proses pengisiannya.
Setelah yakin kedua tabung terhubung dengan baik, putar (on-kan) pengunci di regulator gas tabung yang diisi. Tandanya gas mengalir seperti air di selang berwarna bening tersebut. Jika sudah penuh, aliran seperti air tsb akan melambat hingga berhenti sama sekali.
Dengan jurus itu, tabung gas yang tadinya, saat beli di toko, hanya terisi 220 gram, bisa diisi ulang maksimal di atas itu. Lumayan, bisa lebih sedikit bawa gas tabung saat mendaki gunung dll.
Pengalaman saya, gas tabung 300-an gram tsb tidak habis dibawa solo trip 2 hari 2 malam di gunung. Hebatnya, gasnya lebih awet dan mudah menyala, sekalipun dalam suhu sangat dingin mendekati 0 derajat Celsius.(*)
SUTOMO PAGUCI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H