Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cinta dan Dusta di Ranu Kumbolo

3 Juni 2016   10:37 Diperbarui: 3 Juni 2016   13:25 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ranu Kombolo dilihat dari Tanjakan Cinta. Foto: Sutomo Paguci.

Tumpukan sampah di Ranu Kombolo, Minggu (15/5/2016) pagi. Foto: Sutomo Paguci.
Tumpukan sampah di Ranu Kombolo, Minggu (15/5/2016) pagi. Foto: Sutomo Paguci.
Tumpukan sampah di Ranu Kombolo, Minggu (15/5/2016) pagi. Foto: Sutomo Paguci.
Tumpukan sampah di Ranu Kombolo, Minggu (15/5/2016) pagi. Foto: Sutomo Paguci.
Para peziarah jorok demikian kuat membawa logistik dan botol air penuh dengan isinya. Tapi tidak kuat untuk membawa plastik kosong dan botol kosong ke bawah. Sayangnya, tipe peziarah jorok begini cukup banyak. Terlihat dari produksi sampah yang menggunung.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun