Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Treking Cantik ke Gunung Talang

19 Oktober 2015   14:07 Diperbarui: 19 Agustus 2017   16:45 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepanjang perjalanan dari pos sekretariat menuju gerbang base camp, melewati hamparan kebun teh yang berundak berlapis hijau indah, dengan medan yang mudah dilalui dengan berjalan kaki. Jalan ini milik PTPN VI untuk jalur angkutan ke kebun teh. Sekitar 30 menit perjalanan, pengunjung akan sampai di gerbang base camp dan warung di kiri-kanan jalan, sebelah kanan ada warung milik Pak Bambang dengan camping ground di depannya.

Di simpang ini belok kiri, sekarang di sini sudah ada pos pendaftaran (dokpri)
Di simpang ini belok kiri, sekarang di sini sudah ada pos pendaftaran (dokpri)
Gerbang terakhir basecamp R6, sekarang sudah tumbang (dokpri)
Gerbang terakhir basecamp R6, sekarang sudah tumbang (dokpri)
Pak Bambang dan istrinya mengelola warung. Saya terkesan dengan keramahan, kemurahatian dan antusiasme Pak Bambang dan ibu pada para pendaki. Di kedainya, saya ngobrol cukup lama dengan Pak Bambang, bahkan sempat diajak tour ke kebun sayuran yang dikelolanya, di samping kedai.

Pada musim kemarau, ada baiknya ambil air di kedai Pak Bambang ini. Saat musim pendakian dan musim kemarau (sekitar bulan Mei s/d Agustus), stok air di camping ground cadas kadang-kadang menipis. Untung saat kami treking baru hujan lebat sehingga stok air di cadas melimpah ruah.

Camp ground basecamp di R6 (dokpri)
Camp ground basecamp di R6 (dokpri)
Camp ground di R6 (dokpri)
Camp ground di R6 (dokpri)
Jalur treking dari gerbang base camp hingga ke shelter 1 mulai menanjak tapi tergolong sangat bagus, bersih. Hanya saja, mulai dari shelter 1 hingga batas pintu rimba, jalan cukup berlumpur di saat hujan lebat. Ada baiknya pakai gaiter atau sepatu boot panjang saat musim hujan.

Sesudah shelter 1 jalan makin menanjak, tapi tergolong moderat, bahkan dibanding medan gunung Marapi yang tergolong mudah. Setelah memasuki rimba, medan treking mulai lembab, licin, akar-akar pohon, kadang melalui penghalang pohon tumbang. Di sepanjang jalan rimba ini, khususnya musim panas, akan banyak ditemui stroberi hutan yang rasanya asem-manis.

Shelter 1 (dokpri)
Shelter 1 (dokpri)
Pemandangan sekitar shelter 1 (dokpri)
Pemandangan sekitar shelter 1 (dokpri)
Menuju pintu rimba (dokpri)
Menuju pintu rimba (dokpri)
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Mendekati cadas tempat camping ground, vigetasi mulai berubah, satu-satu ditemui bunga edelwies tapi tidak terlalu subur. Edelwies yang subur bisa ditemui cukup banyak di jalur treking dari camping ground di cadas menuju puncak. Yang jahil memetik edelwies dan tertangkap waktu razia akan dihukum mengembalikan ke puncak atau denda Rp100.000.

Ada baiknya waktu perjalanan diatur sedemikian rupa supaya sampai di cadas lewat tengah hari, terutama di musim panas. Terik matahari sangat terasa di cadas pada musim panas, bahkan di dalam tenda sekalipun akan terasa terpanggang. Waktu yang pas sampai di cadas adalah sesudah Ashar, sekitar jam 16 s/d 17 waktu setempat.

Suasana Cadas (dokpri)
Suasana Cadas (dokpri)
Malam bertabur bintang di Cadas (foto: Gurindam12.co)
Malam bertabur bintang di Cadas (foto: Gurindam12.co)
Tanda sudah sampai di camping ground cadas akan ditemui rambu R54 (terakhir). Sila memilih tempat untuk mendirikan tenda. Area lapang sangat luas, bisa muat ribuan tenda. Jadi tenang saja, tidak akan kehabisan tempat mendirikan tenda. Tapi sekedar saran, akan lebih baik pilih tempat mendirikan tenda di dekat lereng bukit sebelah kanan dari pintu masuk, untuk mengurangi kemungkinan terpaan badai atau setidaknya angin malam.

Di cadas inilah para pendaki biasanya beristirahat semalam, untuk melakukan summit keesokan paginya. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dari area perkemahan di cadas menuju puncak 2597 mdpl. Tinggal dihitung saja waktunya bila ingin melihat mata hari terbit dari puncak.

Tanjakan 80 derajat menuju puncak (dokpri)
Tanjakan 80 derajat menuju puncak (dokpri)
Jalur treking menuju puncak cukup berat, menanjak hampir tegak lurus. Sangat tidak dianjurkan pakai sendal jepit, seperti sering terlihat pada para pendaki pemula. Akan lebih aman pakai sepatu gunung. Jalurnya tanah gembur bercampur pasir dan kerikil. Sangat dibutuhkan ekstra hati-hati. Andai tergelincir bisa terhempas ke bebatuan.

Saya sendiri muncak sudah pukul 6.30 waktu setempat. Maksud hati sengaja tidak melihat sunrise karena diperkirakan akan terhalang kabut seperti biasanya. Eh tahunya cuaca pagi lumayan bersahabat. Langit lumayan bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun