Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wahabi Ngaku Salafi: Transformasi Gerakan Wahabi di Indonesia

18 April 2013   19:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:59 8455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di Indonesia gerakan ini sangat anti dengan hal-hal yang disebut mereka sebagai "thogut" atau diartikan sebagai sesembahan selain Allah. Karena pengertian demikianlah maka mereka menolak Pancasila, yang disebutnya sebagai "thogut". Lihat saja di sekitar kita, siapa saja yang menyebut-nyebut Pancasila sebagai thogut kemungkinan besar mereka Salafi-Wahabi. Waspadalah.

Begitu pun mereka menolak ajaran-ajaran dari barat, negeri kafir. Bahkan mereka sebenarnya menolak konsep NKRI. Namun penolakan mereka tak bergema kuat karena kedudukan mereka yang lemah secara politis. Bomber teroris di Indonesia diyakini merupakan pengikut dari ide-ide ajaran Wahabi.

Mereka tak punya nasionalisme Indonesia. Loyalitas mereka hanya pada ajaran sekte mereka yang berkiblat ke Timur Tengah---di situlah nasionalisme mereka tertancap. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahaya gerakan ini. Hanya karena negara relatif kuat sehingga mereka nyaris tak berkutik. Tapi waspada dengan gerakan ini tak ada salahnya.

(SP)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun