Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Lagi, Islamis Defensif Terkait Teror Ciputat

2 Januari 2014   19:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:13 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Baca-baca tulisan kalangan islamis bikin geli terutama karena nampak sekali sikap defensifnya saat para tersangka teroris tertangkap aparat. Mereka nampak blingsatan. Ada apa?

Disebutlah kejanggalan-kejanggalan dalam penangkapan di Ciputat tempo hari. Voa-Islam, contohnya, seraya mengutip detik.com, menurunkan artikel seputar kejanggalan-kejanggalan yang disebutnya "aksi bunuh Densus 88" di Ciputat.

Inti dari dikemukakannya kejanggalan-kejanggalan oleh kalangan islamis itu tak lain untuk mengatakan ini: bahwa penangkapan oleh Densus 88 tersebut tak lebih rekayasa atau tak lebih dari upaya membunuhi aktivis Islam.

Padahal, aktivis Islam yang bawa-bawa bom dan lakukan teror memang harus ditangkapi. Sebaliknya, aktivis Islam yang cinta damai, seperti di kantong-kantong NU, pesantren-pesantren, perguruan Muhammadiyah, Persis, dll terbukti aman-aman saja. Tak diganggu Densus 88. Yang diburu Densus 88 hanya yang neror saja.

Ulah kalangan islamis ini terkesan sangat konyol. Demikian menggebu-gebu membela teroris dan tersangka teroris. Logikanya tentu saja kalangan islamis ini setuju dengan perilaku teroris atau setidaknya keberatan perilaku kalangan penyebar teror tersebut dihadapi oleh aparat.

Kenyataannya, sebagian besar masyarakat Islam menolak terorisme. Tidak ada satu pun negara di dunia ini, termasuk Arab Saudi sekali pun, yang setuju dengan perilaku terorisme atas nama agama yang ngebom ke sana ke mari.

Lagi pula, penangkapan dan penembakan oleh Densus 88 merupakan tindakan hukum projustitia. Ada tanggung gugat terhadap tindakan ini. Keluarga tersangka yang keberatan bisa menggugat ke pengadilan. Nanti hakim yang putuskan apakah langkah Densus 88 sebagai rekayasa atau bukan. Sejauh ini tak pernah ada bukti rekayasa yang dituduhkan kalangan islamis tersebut.

Di samping itu, penangkapan oleh Densus 88 pada akhirnya akan bermuara di pengadilan. Di persidangan kelak akan terbuka semuanya di hadapan pihak terdakwa, jaksa, pengacara dan hakim. Kalaupun ada rekayasa bukti pasti akan ketahuan, dengan asumsi persidangan dilakukan dengan benar.

Ngapain juga blingsatan begitu. Bikin orang-orang menduga yang tidak-tidak saja, seperti mengidentikan Islam dengan teror. Suatu hal yang tidak benar. Islam agama cinta damai. Terorisme atas nama agama apapun tak punya legitimasi untuk mengatasnamakan agama.

(Sutomo Paguci)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun