Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ironis, Parpol Indonesia Urusi Kepentingan Asing

18 Agustus 2013   10:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:10 2388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saatnya disiplin parpol ditegakkan. Parpol Indonesia hanya untuk urus politik di Indonesia. Bukan untuk urusan politik negara asing. Ini pakai demo bertajuk "Save Egypt" segala. Kentara sekali istilah itu memihak politik asing.

Bukankah sudah jelas, haluan politik luar negeri Indonesia adalah Bebas Aktif. Tak memihak. Apa gak malu parpol Indonesia ikut campur memihak urusan politik dalam negeri Mesir, Palestina, dll?

Sebagaimana diketahui, hari ini, demo-demo terkait konflik politik di Mesir marak di seantero Indonesia, termasuk di Padang. Selebaran dan undangan telah berseliweran di media sosial Facebook, Twitter, BlackBerry Massenger, dll. Undangan demo tersebut bertajuk "Save Egypt, Save Human."

Kacaunya, demo-demo itu ikut diorganisir atau disemarakkan oleh aktivis-aktivis parpol, dalam hal ini PKS. Partai ini tak jemu-jemunya urusi politik negara asing, mulai dari Palestina sampai Mesir. Coba, adakah gerakan "Save Indonesia" atas berbagai korupsi, terorisme, dan konflik sektarian atas nama agama?

Kalau mau demo ya demo saja. Tapi tidak dengan mempolitisasi konflik politik di negara asing. Disebut mempolitisasi jika melibatkan parpol dan jaringan aktivis parpol dengan simbol-simbolnya.

Partai-partai yang konsen menggoreng isu politik asing buat meraih kekuasaan di Idonesia patut dicurigai nasionalismenya. Kuat dugaan sebagai upaya menaikkan citra partai pasca berbagai kasus yang melibatkan kader-kadernya.

Bagitupun peorganisasian bantuan-bantuan partikelir warga Indonesia bagi rakyat Mesir haruslah atas izin dan melalui pemerintah yang berkuasa di Mesir. Demikian etika pergaulan antar bangsa. Saat ini sudah ada gerakan-gerakan pengumpulan dana untuk konflik Mesir.

Pemberian bantuan keuangan bagi pihak yang bertikai di Mesir justru berpotensi memperpanjang konflik itu sendiri. Alih-alih membantu menyelesaikan konflik malah memanasi. Lah, apa manfaatnya buat Indonesia jika konflik Mesir berkepanjangan.

Kepentingan Indonesia di Mesir sangat banyak. Berapa ribu warga Indonesia yang bekerja di Mesir dan menjadi mahasiswa di berbagai universitas di Mesir. Jika konflik berkepanjangan maka yang rugi juga Indonesia. Makanya hindari jadi "kompor" bagi konflik politik negara asing.

(SP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun