Elektabilitas parpol merupakan resultan dari elektabilitas orang per orang calegnya. Sedangkan elektabilitas capres murni berasal dari diri capres bersangkutan, terlepas apapun papolnya.
Apabila Mega umumkan capres sebelum pileg, di tengah euforia hasil survei yang selalu menempatkan Jokowi sebagai pemuncak, maka akan rawan pengaruhi para caleg PDIP jadi malas. Seolah-olah mereka akan menang hanya dengan "menempelkan" foto Jokowi dalam kampanyenya. Padahal, pileg itu memilih caleg, bukan memilih capres. Bisa-bisa kader tak mau kerja keras karena "faktor Jokowi".
Jelas keliru argumen bahwa suara PDIP akan terkatrol naik jika Jokowi diumumkan sebagai capres sebelum pileg, atau paling lambat Januari 2014. Sekali lagi, pileg bukan memilih capres, melainkan memilih caleg yang dicalonkan partai.
Taroklah saya (pemilih) suka betul dengan Jokowi. Lantas apakah saya otomatis akan suka juga dengan caleg yang dicalonkan PDIP di dapil tempat domisili saya? Belum tentu. Itu dua hal yang berbeda. Pada hari H pileg belum tentu saya coblos caleg PDIP, mentang-mentang capres PDIP adalah Jokowi. Bisa jadi saya pilih caleg Golkar karena saya nilai lebih meyakinkan.
(Sutomo Paguci)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H