Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Darurat Sampah di Pantai Padang

22 Desember 2012   13:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:11 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_216008" align="aligncenter" width="500" caption="Sampah berserakan di sepanjang pantai Air Manis, Padang, terlihat hari Sabtu, 22/12/2012. Foto: Sutomo Paguci"][/caption] Pantai Padang hingga ke pantai Air Manis benar-benar sudah pada taraf darurat sampah. Jika ditelusuri sepanjang Pantai Padang hingga ke Pantai Air Manis, yang terkenal dengan objek wisata batu Malin Kundang, akan terlihat sampah-sampah berserakan sejauh mata memandang. Keadaan ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Yang paling parah di sepanjang Pantai Air Manis sebagaimana terlihat pada foto di atas. Sampah-sampah plastik berserakan dan tertimbun pasir pantai memenuhi sepanjang badan pantai. Nampak kotor dan sangat menganggu pemandangan. Pantai yang eksotis ternoda oleh sampah. Penulis mencoba mencari tahu penyebab sampah-sampah yang berserakan di sepanjang pantai tersebut. Rizal (33), warga di Pantai Air Manis, Padang, menuturkan pada penulis bahwa sampah-sampah itu sebenarnya selalu rutin dibersihkan sekitar tiga hari sekali oleh warga yang berjualan di sekitar objek wisata batu Malin Kundang. Akan tetapi sampah-sampah serupa akan kembali datang dibawah ombak keesokan harinya. Demikian setiap hari. [caption id="attachment_216009" align="aligncenter" width="450" caption="Sudut lain Pantai Air Manis, Padang, dan sampah-sampah yang berserakan, Sabtu, 22/12/2012. Foto: Sutomo Paguci"]

1356179491695985600
1356179491695985600
[/caption] Menurut Rizal, sampah-sampah tersebut bukan berasal dari warga di sekitar tepian pantai, kecuali sebagian kecil. Pasalnya, warga di sana biasa memusnahkan sampah dengan cara dibakar. Sampah-sampah itu dibawa oleh ombak hingga ke tepi dan terdampar di sepanjang pantai. Dugaan warga dan juga penulis, sampah-sampah itu berasal dari sungai-sungai yang membela Kota Padang dan bermuara di sekitar Pantai Padang dan sekitarnya. Sunga-sungai cukup besar yang membelah Kota Padang diantaranya Batang Kuranji, Banda Bakali, dan Batang Arau. Selain itu, banyak sekali sungai-sungai kecil lainnya yang bermuara dan mengalir ke ketiga sungai ini. Termasuk sungai-sungai kecil yang berada di tengah-tengah pemukiman penduduk yang mengalir ke ketiga sungai tersebut. Dari sinilah pangkal penyebabnya! Sekalipun di sepanjang batang sungai umum ditemui papan peringatan larangan keras membuang sampah, akan tetapi warga tetap saja membuang sampah sembarangan di sepanjang sungai. Aktifitas membuang sampah ini dengan mudah ditemui terutama pada pagi dan sore hari. Sampah-sampah inilah yang mengalir hingga ke muara di Pantai Padang dan sekitarnya. [caption id="attachment_216010" align="aligncenter" width="450" caption="Sampah mengotori Pantai Padang, Sabtu, 18/10/2008. Foto: Sutomo Paguci"]
13561795571660250906
13561795571660250906
[/caption] Nampaknya, membersihkan sampah secara rutin di sepanjang Pantai Padang dan Pantai Air Manis tidaklah cukup. Harus dipecahkan akar permasalahannya, yakni kebiasaan warga membuang sampah ke sungai. Sampah-sampah ini akan mengakibatkan kekotoran di sekitar pantai, sekaligus berpotensi mengakibatkan makin parahnya banjir, karena sampah-sampah ini akan menyumbat saluran-saluran air di sekitar pemukiman penduduk. Inilah salah satu pekerjaan rumah yang cukup besar dari warga Kota Padang dan Pemerintah Kota Padang. Penggencaran kembali advokasi oleh pemerintah kota akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya mesti diikuti oleh kesadaran warga untuk mengubah kebiasan buruk membuang sampah ke batang sungai. Pantai yang bersih akan membuat pengunjung senang dan betah. Semoga. (SP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun