Kawanku yang pandai memanggil roh sehingga bisa bela diri dan bahasa asing membuatku benar-benar kagum dan ingin seperti kawan tersebut. Hal ini telah kuceritakan di sini. Memang aku telah sejak lama tertarik dengan hal-hal bersifat gaib dan tenaga dalam.
Aku merasa memiliki bakat menghafal mantera. Tapi itu dulu. Sekarang beda, jadi cepat lupa. Dulu, sekali saja dengar bacaan mantera langsung hafal seketika. Seperti mantera pengasihan berikut ini--entah apa artinya, berbahasa Sunda (?), yang tahu silahkan terjemahkan,
Sangkomoro lanang
Sangkomoro wadon
Sangkenang caca, sangkenang owa
Satangkebing langit, satangkarak ning lemah
Cat liat, cat muliat
Sihituk sihetak
Sahak aranak ayuk miluk ka awak abdik sorangan
Mantera di atas kudengar sekilas saja waktu adikku membacakannya kira-kira tahun 1996, dan aku masih hafal hingga sekarang. He-he-he. Entah apa artinya. Bahasanya pun aku tak tahu.
Karena itu, saat tahu kawan bisa memanggil roh, aku juga ingin pandai seperti kawan ini. Waktu kawan kesurupan, kepada roh itu, aku meminta kemampuan memanggil roh serupa. Apa kata si roh? "Anda tak bisa memanggil roh seperti dia," begitu katanya. Alasannya, aku berpikir terlalu kritis. Terlalu banyak tanya.
Seolah ingin menghiburku, roh yang menyusup ke raga kawan ini memberi mantera penguat pandangan untuk menundukkan orang. Katanya, titik kekuatanku ada di mata yang tajam seperti mata elang. He-he-he, aku tak percaya pada roh waktu itu, dan kuanggap sekedar hiburan saja.
Walaupun tak percaya kuambil juga syarat yang diminta si roh, yakni tiga buah jeruk nipis. Namun karena hari sudah pukul 11 malam dan sulit mencari jeruk nipis, jadinya jeruk nipis kucuri di RT sebelah...sampai ada acara masuk got segala. Sambil basah kunyup gara-gara kecebur got yang kotornya nauzubillah, kuserahkan tiga buah jeruk nipis ke teman yang kesurupan itu. Dan, ajaib, roh tahu kalau jeruk nipis itu adalah hasil curian. Jadi batal deh acaranya.
Sebelum sering mengikuti acara kesurupan kawan tadi, aku sudah hampir dua tahun mengikuti latihan senam pernafasan tenaga dalam Budi Satria (pecahan Budi Suci). Kepingin seperti kawan juga yang bisa membuat terpental orang yang berniat jahat. Pokoknya, siapapun yang berniat jahat hendak memukul atau mencopet, langsung terpental saat menyentuh tubuh kawan murid Budi Satria tersebut.
Dasarnya aku tak berbakat, sudah hampir dua tahun ikut Budi Satria namun belum pandai-pandai juga. Akhirnya aku mengundurkan diri.
Jurus-jurus senam Budi Satria itu mirip-mirip dengan Satria Nusantara. Bertahun-tahun setelahnya, saat sudah tinggal di Padang, aku kembali aktif ikut senam kesehatan Mahatma. Hanya kali ini tujuannya semata-mata untuk kebugaran saja.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H