Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khilafah, Realistis atau Utopia?

30 Mei 2012   10:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu semua....

Baru untuk level Indonesia. Sedemikian gawatnya prediksi kejadian jika ide Negara Islam diwujudkan secara nyata dalam bentuk gerakan politik, baik secara damai maupun kudeta. Bagaimana ceritanya dengan Arab Saudi, maukah raja Arab mengurangi kekuasaannya untuk bergabung dalam Khilafah Islamiyah? Iran juga bagaimana, toh Iran menganut mazah politik Syiah? Siapakah yang harus berkuasa dalam Daulah Islamiyah itu, Syiah atau Suni. Dan bagaimana mekanisme penentuan politik peralihan kekuasaan tersebut.

Berat sekali perjuangan untuk level internasional. Berkaca pada pengalaman yang sudah-sudah, seperti Khilafah Turki Usmani, juga terbukti tidak mendapat dukungan penuh dari semua negara berpenduduk mayoritas Islam di dunia, bahkan khilafah ini kemudian hancur dan ambruk ditelan sejarah.

Ke depan, masih akan terus menarik menerka kemungkinan dari implementasi maupun diskursus Khilafah Islamiyah itu sendiri. Perkiraan apa yang terjadi selainnya, biarlah sidang pembaca yang budiman menjawabnya.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun