[caption id="attachment_317228" align="aligncenter" width="600" caption="Deklarasi ISIS (Islamtimes.org)"][/caption]
BANYAK yang membandingkan reaksi Indonesia terhadap ISIS dan tragedi Gaza. Apalagi menyusul pemblokiran video ajakan jihad ISIS di Youtube oleh pihak Google.
Sekalangan Islamist masygul karena reaksi Indonesia terhadap ISIS lebih kuat dibanding terhadap kekejian Israel di Gaza.
Pandangan saya begini.
Kekejian Israel terhadap warga Gaza patut dikutuk dan kita bisa bantu dengan materi dan doa. Hanya sebatas itu. Karena Indonesia tak mungkin kirimkan tentara, kecuali atas mandat Dewan Keamanan PBB.
Penjajahan Israel terhadap Palestina adalah urusan bangsa Palestina. Bangsa lain, termasuk Indonesia, sifatnya hanya membantu khususnya untuk sisi kemanusiaan dalam batas legal sesuai hukum Internasional.
"Tidak akan berubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya." Kira-kira begitu ajaran moralnya.
Mengaitkan konflik Palestina-Israel dengan agama (khususnya Islam) bukan langkah yang tepat. Karena kedua negara adalah bangsa majemuk. Ada banyak muslim di Israel. Pun, ada banyak Kristen bahkan Yahudi di Palestina.
Sedangkan soal ISIS, bukan hanya urusan Irak dan Suriah. Tapi juga urusan bangsa Indonesia. Karena ISIS eksis di Indonesia, ada baiat penundukkan pada ISIS di mana-mana. Ini jelas masalah Indonesia. Masalah NKRI.
Tentara Israel tidak ada di Indonesia. Sebaliknya, ISIS ada di Indonesia, jadi masalah NKRI.
Karena itulah reaksi Indonesia terhadap ISIS harus berbeda proporsionalitasnya dibanding reaksi terhadap Gaza.