Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Tentang Kedaulatan, Bung!

6 September 2014   18:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SAYA (rakyat) ogah dipimpin oleh orang yang tidak saya pilih langsung. Ini tentang kedaulatan.

Kedaulatan di tangan rakyat. Transfer kedaulatan dari rakyat pada pimpinan harus langsung, bukan diwakilkan.

Jika penyerahan kedaulatan pada (calon) pemimpin diwakilkan pada wakilnya, maka terasa kurang afdol. Mewakilkan selalu terasa kurang afdol dibandingkan melaksanakan langsung.

Orang-orang yang disebut "pemimpin" tapi kenyataannya dipilih oleh sistem perwakilan atau oleh cabang kekuasaan negara (bukan dipilih langsung), bagi saya, bukan pemimpin saya. Mereka hanya petugas negara, hanya saya anggap petugas administratif, bukan pemimpin saya.

Ini kan aneh. Jelas-jelas rakyat tidak ada halangan untuk memilih langsung, eh, tahu-tahu diwakilkan dalam memilih pimpinannya. Memangnya lagi sakit milih diwakilkan.

Pimpinan sipil yang layak diwacanakan dipilih langsung oleh rakyat adalah: Jaksa Agung, Ketua Mahkamah Agung, Ketua Makamah Konstitusi, Kapolri, Kapolda, Kapolres, Kapolsek, dll.

Jabatan sebagai pemimpin di eksekutif sudah pasti layak dipilih langsung oleh rakyat, seperti: presiden, gubernur, bupati/walikota, lurah/kepala desa/walinagari.

Dengan begitu rakyat benar-benar berdaulat. Jika tergantung pada wakil untuk tentukan pimpinan maka tak layak disebut "berdaulat".

(Sutomo Paguci).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun