Sebagai pekerja pemula, pasti sering berpindah-pindah lokasi kerja. Biasalah untuk mencari pendapatan yang lebih baik maupun peningkatan karir.
Pada sebuah rumah kost sederhana, Anto merenungi nasibnya. Besok baru mulai masuk ke perusahaan baru, setelah hampir satu bulan meninggalkan perusahaan yang jama.
Kamar kost yang sempit, hanya ada tempat tidur, lemari pakaian, dan meja kerja, serta buffet kecil tempat meletakkan camilan dan gelas kopi. Tak ada kulkas dan televisi, karena berada di ruang tamu untuk dipakai bersama teman-teman kost lainnya.
Anto berharap di perusahaan yang baru nanti, kariernya bisa mapan, sehingga bisa membeli atau mengangsur rumah untuk mulai betumah tangga. Orangtua di kampung sudah selalu menanyakan pasangannya setiap kali Anto pulang saat Lebaran.
Pertama masuk kerja dengan status "Trainee". Harus mengikuti pelatihan selama dua minggu, baru nanti akan diarahkan ke bagian penjualan, dukungan pelanggan, atau perbaikan.
Disela-sela pelatihan, para karyawan baru dengan status "Trainee" juga sempat diperkenalkan dengan semua karyawan lama.
Salah satu karyawati yang menarik perhatian Anto adalah seorang karyawati wanita bernama Dessy. Orangnya ramah, manis, dan tampaknya cekatan. Dari kasak kusuk yang dodengarnya, Dessy itu sekretaris General Manager, alias boss besar di perusahaan ini.
Selesai pelatihan, Anto sudah ditempatkan di bagian penjualan. Anto makin sering berhubungan dengan Dessy, saat ingin minta tanda tangan boss pada surat penawaran harga.
Sudah sekitar tiga bulan, Anto bekerja di perusahaan baru itu, ia belum berani mendekati Dessy. Hanya beberapa informasi mengenai Dessy yang berhasil, Anto kumpulkan. Dessy ternyata otangtuanya tinggal di Bogor, sehingga Dessy juga kost di Jakarta. Banyak karyawan pria yang berusaha mendekati Dessy, namun hanya dianggap teman biasa.
Wah, peluang masih besar, batin Anto. Anto memberanikan diri untuk berkunjung ke rumah kost Dessy. Pemilik rumah kost Dessy seorang ningrat yang masih sangat kolot. Semua tamu harus pulang bila jam telah menunjukkan pukul delapan malam. Yang artinya tiap berkunjung waktunya sangat pendek hanya sekitar dua jam, itu pun, seandainya Dessy pulang tepat waktu.
Kesempatan bagus diperoleh Anto saat perusahaan akan mengadakan gathering. Anto dan Dessy terpilih menjadi Panitia. Jadi keduanya bisa makin lama bersama, rapat Panitia, mencari properti untuk acara, maupun mencari catering. Meski harus dilakukan bersama teman-teman Panitia lainnya, kesempatan bersama Dessy selalu ada.
Rupanya gayung bersambut, perasaan cinta Anto mendapat tanggapan yang baik dari Dessy. Teman-teman juga sudah merasakan bahwa diantara keduanya pasti ada hubungan khusus.
Namun perjalanan cinta Anto tidak mulus, suatu hari Dessy mengatakan agar Anto jangan terlalu dekat dengannya, boss kurang suka, kawatir banyak rahasia akan terungkap.
Anto berpikir keras bagaimana caranya agar hubungan keduanya tetap berlangsung, tanpa diketahui bossnya. Terpaksa melakukan cara "backstreet", seperti  berpacaran dengan gadis yang tidak disetujui oleh orangtuanya.
Namun cara ini kurang efektif, karena hampir semua teman-teman kantor mengetahui hubungan mereka. Lambat laun pasti akan terdengar juga oleh bossnya.
Setelah dua tahun di perusahaan itu, Anto merasa karirnya kurang maju dengan pesat, apalagi sudah ada tawaran baru dari perusahaan lain dengan posisi yang lebih bagus. Daripada "backstreet" terus, lebih baik Anto mengundurkan diri.
Dengan berada di perusahaan baru, Anto lebih leluas menjalin cintanya dengan Dessy. Sudah berani tampil di mall, maupun di restoran serta acara-acara umum.
Dessy juga sudah mengenalkan Anto dengan orangtua dan adik-adiknya. Saat Dessy berulang tahun, Anto ikut sibuk menjemput teman-teman Dessy di Jakarta, karena acara diadakan di Bogor.
Timbul masalah baru, Anto sering ditugaskan ke luar kota, hingga hubungan keduanya kini bersifat LDR (Long Distance Relationship).
Anto memang sudah akrab dengan Dessy, namun Anto belum berani secara tegas meminang Dessy. Hal ini disebabkan Anto masih merasa belum mapan.
Rupanya ketidak tegasan Anto membuat cintanya berantakan. Suatu hari muncul sebuah kejutan dari Dessy, berupa surat undangan pernikahan. Rupanya Dessy sudah duluan dilamar oleh kakak kelasnya.
Kembali Anto merenungi nasibnya yang buruk. Cintanya kandas, meski karirnya pelan-pelan meningkat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI