Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Yang Tiba-tiba Viral: DeepSeek

31 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 30 Januari 2025   21:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jangan kaget bila mendapatkan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek berupa "Happy DeepSeek Year", bukannya Gong Xi Fa Cai atau Sin Coen Kiong Hie.

Pertama, karena DeepSeek adalah startup AI yang berasal dari Tiongkok, kedua sedang menjadi sorotan dunia (viral) menjelang hari raya Tahun Baru Imlek 2576 (2025 Masehi).

Yang menyebabkan DeepSeek viral adalah kehebatannya yang diprediksi dapat mengalahkan model AI terdahulu, seperti ChatGPT dari OpenAI dan MetaAI dari Meta.

Selain kehebatan dari sisi teknologi, DeepSeek dikenal hemat biaya, hanya membutuhkan USD 6 juta untuk penciptaannya. Berbeda dengan perusahaan lain yang menghabiskan miliaran dollar.

Selain sangat efisien dalam pengembangannya, DeepSeek juga akan dikembangkan sebagai open source yang bersifat terbuka, penggunanya tidak perlu membeli / membayar lisensi produknya, tetapi cukup membayar biaya pemeliharaan (maintenance) saja.

Lebih lanjut DeepSeek diberitakan memiliki inovasi teknik yang sangat inovatif, seperti:

* Pelatihan Floating Point 8 bit

Teknik ini mengurangi pemakaian memori hingga 75%, sehingga memungkinkan pengembangan AI dengan perangkat keras yang lebih sederhana.

* Distilasi dan Gabungan Ahli

Dengan teknologi ini memungkinkan meniru performa model besar tanpa memerlukan sumber daya yang besar.

* Pengolahan Multi-Token

Mengolah frasa sekaligus, meningkatkan kecepatan hingga dua kali.lipat, tetapi memiliki akurasi yang tinggi.

Dampaknya secara global yang sudah terpantau adalah:

* Anjloknya nilai saham NVidia
* Menggunjang pasar kripto, kapitalisasi koin AI turun hingga 7,66%, sehingga banyak pesaingnya yang kehilangan nilai hingga 10%.

Meskipun sukses, bermunculan kritik seperti:

* Kebijakan Privasi yang tidak tranparan

Beberapa pakar keamanan meragukan cara DeepSeek mengelola data pengguna.

* Pengumpulan pola keystroke
.
Muncul dugaan bahwa DeepSeek mengumpulkan pola ketikan pengguna yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pribadi pada berbagai platform.

* Kerentanan Teknis

Beberapa peneliti menemukan adanya celah keamanan yang dapat membahayakan pengguna.

Versi DeepSeek terakhir adalah V.3, yang kabarnya akan meruntuhkan ChatGPT, tetapi sudah disaingi oleh QWen 2.5 dari Alibaba.

Kesimpulan

DeepSeek memang sangat efisien dan memiliki inovasi yang mampu mengalahkan pendahulunya. Namun beberapa kekurangan yang diestimssikan harus membuat calon pengguna berpikir dua kali sebelum mulai menggunakannya.

Ikuti dan pantau dulu, bila benar-benar telah teruji, barulah mulai menggunakannya.

Dalam mengadopsi teknologi, kita tidak perlu menjadi first sdopter, tetapi juga jangan terlalu terbelakang, agar kita tetap update dengan teknologi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun