Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Imlek Bukan Hari Raya Agama

29 Januari 2025   05:00 Diperbarui: 28 Januari 2025   13:57 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: kompas.com)


Kita mengenal hari raya Idul Fitri sebagai hari raya umat Islam, atau Natal sebagai hari raya umat Nasrani.

Lalu apakah benar Imlek adalah hari raya umat Kong Hu Cu (Confusius) atau Sam Kaw (Tri Dharma) ? Tri Dharma adalah bauran tiga aliran kepercayaan, yakni Taoisme, Confusianisme dan Buddhisme).

Hal ini adalah salah kaprah yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Sebenarnya perayaan Imlek sama sekali tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Lebih tepatnya Imlek adalah hari raya orang Tionghoa.

Orang Tionghoa di seluruh dunia, baik yang menganut agama Kong Hu Cu, Nasrani, Buddha, bahkan Islam seperti suku Uyghur di China, merayakan Imlek.

Karena Imlek adalah perayaan budaya dan tradisi Tionghoa sejak ribuan tahun yang lalu.

Agar lebih jelas alasannya, mari kita tinjau melalui sudut sejarah.

Imlek dirayakan perdana pada 4723 tahun silam saat dinasti Sia berkuasa. Imlek untuk merayakan datangnya musim semi. Orang Tionghoa di China yang memiliki empat musim kebanyakan adalah petani. Karena dingin, saat musim dingin, mereka lebih banyak tinggal di rumah, alias tidak beraktivitas.

Dan saat musim semi tiba, mereka menyambut dengan riang gembira, karena mereka dapat keluar rumah dan beraktivitas di sawah / ladang. Dengan menanam sesuatu, mereka bisa mengharapkan panen raya untuk menyambung kehidupan mereka.

Datangnya musim semi inilah yang dirayakan sebagai Tahun Baru Imlek. Mereka saling berkunjung dan saling mengucapkan selamat dengan penuh suka cita.

Ucapannya adalah "Sin Cun Kong Hie" (Selamat datang musim semi). Jadi ucapan "Gong Xi Fa Cai" yang sekarang populer adalah kurang tepat.

Tak seorang pun bersedih, itulah sebabnya saat Imlek mereka mengenakan baju berwarna cerah, seperti merah dan kuning keemasan. Mereka pantang atau menghindari mengenakan busana berwarna putih atau hitam yang berkonotasi duka.

Sebenarnya, tahun ini adalah perayaan Imlek ke 4723. Kenapa sekarang orang mengatakan Imlek ke 2576 ?

Hal ini juga tidak salah, karena lahirnya Confusius pada tahun 551 SM, orang Tionghoa mulai menghitung dari tahun lahir Confusius. Tidak lagi menghitung dari era dinasti Sia. Hal ini sebagai penghormatan kepada Confusius yang telah mengajarkan etika dan moral.

Kesimpulannya, Imlek adalah budaya Tionghoa , sehingga orang Tionghoa atau keturunsn Tionghoa (Chindo, ABC) boleh merayakannya tanpa melihat apa pun agamanya.

Jadi, bagi orang Tionghoa yang pada mulanya menganut kepercayaan Kong Hu Cu atau Buddha, dan sekarang sudah beralih ke kepercayaan lain, sah-sah saja untuk merayakan Imlek.

Selanat Tahun Baru Imlek bagi pembaca yang merayakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun