Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sebaiknya untuk Insentif Hendaknya Terukur

21 Januari 2025   14:50 Diperbarui: 21 Januari 2025   14:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kemarin baru saja diumumkan peraturan baru penerimaan Insentif bagi Kompasianer. Semula diharapkan munculnya kriteria yang terukur, namun berita "gembira" menurut admin, tetap menjadi keresahan bagi Kompasianer.

Karena syarat untuk memperoleh Insentif, tetap dengan ketentuan satu Artikel Utama (AU) dan tiga Artikel Pilihan (AP). Yang berubah hanya ada konversi satu AU sama dengan 2500 poin dan satu AP sama dengan 500.poin.

Ketentuan harus memperoleh satu AU dan tiga AP sangatlah tidak terukur, karena label AU dan AP sifatnya ditentukan oleh admin atau kelompok admin. Bahkan saat Kompasianival 2024, coach yang menjawab "semua pertanyaan tentang Kompasiana", tidak dapat menjawab dengan terukur sebuah artikel layak diberi label AU atau AP .

Usul nih, boleh usul khan ? Sebaiknya lima AP bisa dikonversi menjadi satu AU. Karena sangat ironis, bila seorang Kompasianer pada suatu bulan mendapatkan 20 AP dan 0 AU, insentifnya akan nihil. Atau kalau mau lebih berat, satu AU identik dengan 25 AP. Setuju ?

Seharusnya Kompasiana menbuat ketentuan yang terukur, jangan berdasar label AU dan AP. Kalau untuk dasar bonus sih boleh, tapi untuk dasar insentif harus terukur. Karena penentuan AU dan AP itu berdasar pada subyektivitas. Bahkan di media arus utama pun, Headline itu selalu berdasar pada selera Redaksi. Jadi, sangat kurang adil bila pelabelan diberikan berdasar selera.

Kalau punggawa Kompasiana tetap kukuh pada prndiriannya, ini hak prerogatif kami sebagai pengelola. Bersikaplah transparan. Tulislah dibawah AU dan AP, dasar pelabelan tersebut. Supaya dapat dipahami oleh semua Kompasianer. Agar tidak muncul kata-kata apatis, seperti "dia khan auto AU", karena tulisannya selalu sesuai dengan selera admin. 

Atau bila tidak mau report, silakan per tiga atau enam bulan undang Kompasianer yang berminat ke O2 Corner. Lalu berikan penjelasan transparan artikel si Polan dengan judul ABC mendapat label AU dasarnya bla.bla ...

Juga Kompasianer boleh bertanya secara umum atau perorangan, kekurangan artikel yang ditulisnya apa sehingga tidak / belum mendapat label. Semoga dengan cara ini muncul keterbukaan antara admin dan Kompasianers.

Sedikit menyimpang, tetapi masih ada hubungannya dengan pelabelan. Sebaiknya  hindari pelepasan label, karena saya pernah membaca keluhan beberapa Kompasianer yang labelnya dilepas. Maksudnya sudah pernah diberi label AU atau AP, lalu beberapa hari kemudian dicabut  Pemberian label sifatnya sebaiknya permanen, kecuali bila terbukti artikel itu hasil plagiat atau buatan AI. Jadi, setiap ingin memberikan label harus mantap dan tidak boleh ragu-ragu. Serta sebaiknya admin memberi penjelasan secara transparan, alasan pencabutan label tersebut, tidak asal cabut begitu saja.

Demikian komentar beberapa Kompasianer yang berhasil saya tangkap, sehubungan munculnya syarat pemberian Insentif tahun 2025.

Salam Kompasiana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun