Di dalam dunia psikologi dikenal istilah efek bandwagon (bandwagon effect), yaitu fenomena psikologis di mana kita cenderung mengikuti perilaku dengan mayoritas. Dasarnya karena banyak orang lain melakukannya. Kadang dikenal sebagai efek kerumunan atau efek ikut-ikutan. Contoh yang pernah populer memakai rok mini, minum minuman dengan boba, olahraga gowes (bersepeda), ikut fun run, main pikachu, atau main lato-lato.
Ciri-ciri dari efek bandwagon adalah:
- mengikuti aktivitas mayoritas tanpa berpikir manfaatnya.
- kurang berpikir kritis dan analitis, sehingga cepat bosan.
- pengaruh sosial yang kuat.
- asal mengikuti yang sedang trend
- kurang rasa percaya diri
Dampak dari efek bandwagon adalah:
- kehilangan kepercayaan diri
- dapat merugikan secara finansial, karena tidak memikirkan manfaatnya
- sangat tergantung pada opini publik
- kurang memiliki kreativitas dan inovasi
- kadang tidak sesuai dengan prinsip pribadi
Cara agar kita jangan terpengaruh efek bandwagon adalah :
1. Berpikir kritis dan analitis
2. Melakukan, setelah mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya
3. Menumbuhkan rasa percaya diri
4. Membuat keputusan sendiri
Contoh efek bandwagon di dalam masyarakat :
- membeli kripto
- mengikuti mode fesyen tanpa mematut diri sendiri, seperti rok mini, rambut gondrong, dsb
- mengikuti aliran sosial seperti 'Children of God'
- Membeli produk karena pengaruh influencer, seperti kosmetika, sepatu, tas, dll.
- Mempercayai opini publik yang belum tentu benar, contoh ikut golput, cara diet tertentu, dll.
Sebagai pribadi yang memiliki daya pikir, analisalah suatu aktivitas sebelum mengikutinya. Karena kita akan kecewa, bila yang kita lakukan ternyata tidak sesuai dengan passion kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H