Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Efek Bandwagon

22 Januari 2025   05:00 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:55 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di dalam dunia psikologi dikenal istilah efek bandwagon (bandwagon effect), yaitu fenomena psikologis di mana kita cenderung mengikuti perilaku dengan mayoritas. Dasarnya karena banyak orang lain melakukannya. Kadang dikenal sebagai efek kerumunan atau efek ikut-ikutan. Contoh yang pernah populer memakai rok mini, minum minuman dengan boba, olahraga gowes (bersepeda), ikut fun run, main pikachu, atau main lato-lato.

Ciri-ciri dari efek bandwagon adalah:

- mengikuti aktivitas mayoritas tanpa berpikir manfaatnya.
- kurang berpikir kritis dan analitis, sehingga cepat bosan.
- pengaruh sosial yang kuat.
- asal mengikuti yang sedang trend
- kurang rasa percaya diri

Dampak dari efek bandwagon adalah:

- kehilangan kepercayaan diri
- dapat merugikan secara finansial, karena tidak memikirkan manfaatnya
- sangat tergantung pada opini publik
- kurang memiliki kreativitas dan inovasi
- kadang tidak sesuai dengan prinsip pribadi

Cara agar kita jangan terpengaruh efek bandwagon adalah :

1. Berpikir kritis dan analitis
2. Melakukan, setelah mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya
3. Menumbuhkan rasa percaya diri
4. Membuat keputusan sendiri

Contoh efek bandwagon di dalam masyarakat :

- membeli kripto
- mengikuti mode fesyen tanpa mematut diri sendiri, seperti rok mini, rambut gondrong, dsb
- mengikuti aliran sosial seperti 'Children of God'
- Membeli produk karena pengaruh influencer, seperti kosmetika, sepatu, tas, dll.
- Mempercayai opini publik yang belum tentu benar, contoh ikut golput, cara diet tertentu, dll.

Sebagai pribadi yang memiliki daya pikir, analisalah suatu aktivitas sebelum mengikutinya. Karena kita akan kecewa, bila yang kita lakukan ternyata tidak sesuai dengan passion kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun