Pertunjukan wayang potehi diiringi musik instrumen tradisional Tionghoa, seperti gong, drum, dan suling dengan irama lagu-lagu rakyat Tionghoa. Sebagai akulturasi budaya sering kali diiringi gamelan dengan lagu-lagu rakyat Indonesia (khususnya Jawa). Bahkan dalangnya berasal dari warga Muslim.
Yang disayangkan jumlah dalang wayang potehi sekarang tinggal sedikit. Yang pentas di Sin Tek Bio adalah pak Subur dari Surabaya.
Agar wayang potehi tidak punah, Pemerintah dan masyarakat harus mendukung pelatihan dalang pada generasi muda.
Sudah pernahkah Anda menyaksikan wayang potehi ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H